Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
HIMPUNAN Alumni Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (HA SB IPB) melakukan pemberdayaan desa berbasis digital bertajuk ‘Smart Village 4.0’ di wilayah kawasan Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor, jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan upaya HA SB IPB mengembangkan potensi masyarakat desa agar mampu membangun desa yang berkelanjutan, berdaya saing sesuai dengan kearifan lokal yang ada.
Optimalisasi pemberdayaan desa berbasis digital 4.0 dibarengi juga dengan pemberian Youth Leadership Development Program (YLDP). Program pelatihan kepemimpinan yang dilakukan untuk memberdayakan masyarakat menjadi pemimpin-pemimpin lokal yang berperan sebagai motor penggerak dan agen perubahan bagi lingkungannya.
Ketua HA SB IPB Irvandi Gustari menerangkan bekal ilmu kepemimpinan yang diberikan oleh HA SB IPB diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa di wilayah Sentul. Pelatihan-pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan yang diberikan diharapkan dapat diaplikasikan dalam keseharian masyarakat baik untuk bekerja maupun berusaha.
Baca juga : Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB Luncurkan Program Unggulan Pengembangan Inovasi Kewirausahaan
“Kita menyiapkan mereka bekal ilmu leadership dalam melakukan setiap kegiatan apapun baik itu belajar maupun berusaha di bidang UMKM. kita bekali dengan berbagai macam ilmu-ilmu untuk menjalin relasi, memelihara relasi sehingga diharapkan bisa menghasilkan sesuatu yang positif,” jelas Irvandi ketika ditemui di Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/6).
Baca juga : Duet RI-Jepang Ingin Ciptakan SDM Unggul
Dalam memberikan pelatihan ini HA SB IPB juga berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain Hadityawarman Foundation, Matahati Consulting, Sentul City hingga Baznas terkait permodalan untuk masyarakat desa yang ingin membangun usaha. Kegiatan YLDP ini berlangsung selama 3 hari mulai Jumat (23/6) hingga Minggu (25/6).
“Kita harapkan bisa menghasilkan sesuatu yang positif di kehidupan para peserta sehingga akan menjadikan sesuatu yang produktif. kita bekali di situ. Program yang berlangsung 3 hari ini merupakan program yang berkesinambungan yang dilakukan dengan mengajak beberapa pihak dengan pesrta mencapai 50 orang,” tambah Irvandi.
Dalam kesempatan yang sama, Founder Hadityawarman Foundation, Aditya Warman menjelaskan program Smart Village 4.0 merupakan program pemberdayaan desa dengan menerapkan pendekatan terpadu termasuk pembangunan masyarakatnya, pemanfaatan sumber daya alam setempat serta penerapan teknologi digital, tanpa meninggalkan kearifan lokal. Aditya berharap program Smart Village 4.0 yang diinisasi oleh HA SB IPB mampu membawa masyarakat pedesaan melompat lebih jauh.
“Kami ingin mengajak masyarakat Sentul untuk melompat lebih jauh bersama-bersama,” terangnya.
Dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat Sentul peserta YLDP, Aditya menekankan pentingnya penguasaan tool set sebagai metode peningkatan skill atau kemampuan masyarakat dalam bekerja maupun berusaha. Selain tool set Aditya juga memperkenalkan 2 metode peningkatan kemampuan lain yakni skill set dan mindset. Ketiga metode tersebut saling berkesinambungan satu sama lain untuk menciptakan sudut pandang baru yang positif.
“Masalah utama saat ini ialah banyak orang yang gagal memiliki mindset tapi mereka tidak bisa langsung dibekali pelatihan tentang mindset. Untuk bisa menciptakan mindset perlu perpaduan tool set dan skill set,” jelasnya.
Aditya berharap, Smart Village 4.0 bisa berjalan lancar dan menebar kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar. Secara spesifik lagi, melalui pendekatan inovatif dan penerapan teknologi digital, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, meningkatkan kualitas hidup mereka, serta membuka peluang baru dalam pertumbuhan ekonomi lokal.
"Dengan dukungan dan partisipasi semua pihak yang terlibat, harapannya Smart Village 4.0 dapat menjadi landasan yang kokoh dalam mewujudkan desa-desa yang berdaya, berkelanjutan, dan inovatif. Bersama-sama, mari kita wujudkan masa depan yang lebih baik bagi desa-desa kita dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan,” sambungnya.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
YAYASAN Indonesia Setara bekerja sama dengan UMKM Sahabat Sandi menghadirkan Program Kelas Baking Klapertart & Brownies Kukus bagi para ibu rumah tangga.
UII percaya bahwa pariwisata berkelanjutan bukan hanya tentang pelestarian alam, tetapi juga soal membangun hubungan lintas budaya yang saling menghargai.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
HARAPAN baru bagi jutaan perempuan Indonesia kembali menyala melalui peluncuran Orange Bond oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknisi di sektor perumahan sekaligus memastikan penerapan standar keselamatan kerja.
MENURUT Journal of Cleaner Production (2023), pelatihan profesional yang terstruktur di bidang berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas strategi dekarbonisasi perusahaan hingga 40%.
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved