Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEBUTUHAN spesifikasi alat kesehatan mengalani dimanika yang tinggi sesuai perkembangan teknologi kesehatan. Merespons hal itu, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berencana melakukan penambahan empat kegiatan usaha baru di dalam perseroan, agar kinerja IRRA semakin meningkat ke depannya.
Dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (22/6) Direktur Keuangan Nanan Meinanta Lasahido mengungkapkan, selama ini IRRA berkonsentrasi pada satu Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI) yaitu Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran Untuk Manusia (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI 46691).
“Setelah disepakati dalam RUPSLB, perseroan kini bergerak pada lima KBLI yaitu Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran untuk Manusia (KBLI 46691); Perdagangan Besar Pupuk dan Produk Agrokimia (KBLI 46652); Perdagangan Besar Obat Farmasi untuk Manusia (KBLI 46441); Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran untuk Hewan (KBLI 46692); dan Perdagangan Besar Zat Radioaktif dan Pembangkit Radiasi Pengion (KBLI 46643),” papar Nanan.
Baca juga : Solusi Digital Indibiz Bantu Oetomo Hospital TIngkatkan Layanan Pasien
Ia menjelaskan, melalui penambahan KBLI, IRRA berharap dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kesempatan serta meningkatkan kinerja termasuk profitabilitas perseroan di masa datang.
Keuntungan yang didapat IRRA dengan adanya penambahan KBLI ini, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis pada jangka panjang dan menengah, serta dapat memberikan nilai tambah bagi IRRA dan para pemegang saham. Termasuk, hasilnya juga dapat dinikmati bersama seluruh karyawan dan pekerja.
Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif mengatakan, keterbukaan informasi yang dibuat dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini, juga sudah dilakukan melalui tahapan analisis studi kelayakan penambahan kegiatan usaha oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) independen Suwendho Rinaldy & Rekan (SRR) selaku penilai bisnis dan properti.
Baca juga : Siemens Healthineers Gandeng Kemenkes dan Empat Rumah Sakit
“Dalam melakukan tugasnya SRR melakukan analisis kelayakan usaha perseroan yang didasarkan pada proyeksi keuangan sesuai Rencana Transaksi berupa penambahan KBLI. Adapun kelayakan investasi ditinjau menggunakan parameter atau Metode Arus Kas yang Terdiskonto (Discounted Cash Flow) dengan mengacu pada Net Present Value (NPV) sehingga rencana penambahan kegiatan usaha dapat dikatakan layak atau menguntungkan, apabila NPV-nya lebih besar dari nol dan Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari discount rate,” papar Heru.
Itu sebabnya hasil kajian dan analisis yang didasarkan pada data dan informasi yang diterima, serta mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi dalam analisis kelayakan, IRRA dinyatakan layak dalam Rencana Penambahan Kegiatan Usaha, yang dilihat dari nilai kriteria investasi yaitu NPV adalah senilai Rp32.481.286.241,- yang diperhitungkan selama masa proyeksi, IRR adalah sebesar 18,66%, lebih besar dari Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang diproyeksikan yaitu 12,69% dan Payback Period kurang lebih 3 tahun 9 bulan semenjak penambahan kegiatan usaha.
Selain itu, berdasarkan analisa kelayakan Incremental, dengan adanya penambahan kegiatan usaha, akan meningkatkan laba usaha dan laba bersih perseroan serta rasio-rasio keuangan membaik.
Baca juga : Teknologi Laser dan Robotik Tingkatkan Kesembuhan Pasien Kanker Prostat
Sejalan dengan rencana penambahan kegiatan usaha, saat ini IRRA juga telah memiliki sumber daya manusia yang dinilai kompeten dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut, berupa penambahan sejumlah tenaga ahli yang memadai dan handal.
Dalam RUPS Tahunan-Tahun Buku 2022 pada 22 Juni 2023 menyepakati juga laba bersih IRRA adalah Rp48.004.521.732,00. Terkait dengan berkembangnya usaha di masa yang akan datang, termausk penambahan empat KBLI yang disepakati dalam RUPSLB, diputuskan seluruh laba bersih IRRA pada tahun buku 2022 akan dialokasi untuk laba ditahan sebagai modal kerja.
Laba ini seluruhnya dioptimalkan sebagai upaya IRRA dalam mendukung penambahan empat KBLI tersebut, sehingga manfaat yang dipetik diharapkan juga akan dirasakan dampaknya oleh para pemegang saham, sekaligus memberikan nilai tambah yang lebih besar di masa datang. (RO/Z-5)
Baca juga : Apotek Farmasi Pancasila Maksimalkan Layanan Kesehatan di Kampus
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved