Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Tinjau Tenda Mina, Menag Minta Tiga Hal Ini ke Masyariq

Windy Dyah Indriantari
21/6/2023 18:44
Tinjau Tenda Mina, Menag Minta Tiga Hal Ini ke Masyariq
Petugas-petugas kesehatan, Rabu (21/6/2023) membersihkan ruang tenda yang akan dipakai untuk klinik kesehatan jemaah haji di Mina. (MCH 2023)

SETELAH kemarin meninjau fasilitas jemaah haji di Arafah, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini mengecek kesiapan fasilitas di Mina. Ada tiga permintaan kepada pihak Masyariq. Pertama, Menag meminta pendingin ruangan (AC) di tenda klinik kesehatan ditambah.

Saat meninjau tenda bakal klinik kesehatan, Gus Men- sapaan Menag, merasakan suhu di tenda masih terlampau panas. Ia khawatir itu akan membuat jemaah yang menjadi pasien di situ tidak nyaman.

"Saya tadi minta ditambahkan pendingin di klinik supaya lebih nyaman. Disanggupi oleh pihak Masyariq. Jadi tadi sudah menyampaikan akan memberikan tambahan standing AC, biar lebih terasa dinginnya khususnya di klinik, lebih nyaman," ujar Gus Men kepada tim Media Center Haji, di Sektor Asia Tenggara, Mina, Rabu (21/6).

Baca juga: DPR Harap Pemerintah Lebih Antisipatif terhadap Tambahan Kuota Haji

Masyariq atau Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company adalah perusahaan pelayanan haji dan umrah yang bermarkas di Mekkah, Arab Saudi. Perusahaan tersebut menyediakan layanan bagi jemaah haji ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Permintaan kedua kepada Masyariq, masih soal fasilitas penunjang klinik kesehatan. Menurut Gus Men, harus diantisipasi kebutuhan daya listrik untuk ventilator atau mesin alat bantu pernapasan. Oleh karena itu pasokan daya listrik ke tenda klinik kesehatan perlu ditambah. Ketiga, Gus Men minta agar blower-blower pendingin di tenda tidak mengarah ke bawah.

"Karena tahun lalu banyak jemaah kita di Mina ini merasa tidak nyaman, masuk angin karena blower-nya mengarah ke bawah," ungkapnya.

Baca juga: Menag Cek Kesiapan Fasilitas bagi Jemaah Jelang Puncak Haji

Pada kesempatan itu, Menag mengapresiasi pihak Masyariq atas peningkatan fasilitas-fasilitas di Arafah maupun Mina. Salah satu yang menurut dia paling penting adalah penambahan  toilet sekitar 28 unit per maktab.

Hal itu, lanjut Menag, akan memperpendek antrean jemaah yang akan ingin menggunakan toilet.

"Dan tempat wudunya juga sudah bagus, tinggal bagaimana panduan pemakaian ke para jemaah nanti. Kemudian saya juga melihat untuk penyandang disabilitas juga sudah ada akses dan toilet khusus," tutur Menag.

 

Jemaah Diimbau tidak Membawa Banyak Barang

Sebelum kunjungan Menag, di hari yang sama, perwakilan kloter 6 sampai dengan 13 embarkasi Medan Kualanamu (KNO) juga meninjau maktab mereka di Mina. Mereka sempat menyampaikan catatan soal kekurangan kasur. Selain itu, ruang di tenda dinilai terlalu sempit hingga akan menyulitkan jemaah membawa barang bawaan.

Dalam menanggapi keluhan jemaah tersebut, Menag menekankan luasan per jemaah di tenda-tenda Arafah maupun Mina sudah melalui kajian. Ia pun berpesan jemaah tidak banyak membawa barang.

"Kita minta jemaah enggak usah banyak-banyak barang nanti, ngapain juga bawa banyak-banyak barang. Secukupnya saja yang dibutuhkan yang dibawa. Jadi tidak perlu ada space khusus menaruh barang-barang," tandas Menag.

Gus Men pun kembali mengingatkan jemaah agar menjaga kesehatan dan beristirahat menjelang prosesi puncak haji yang tinggal kurang dari sepekan lagi. Jemaah diimbau tidak menghabiskan energi untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah, sedangkan yang wajib, yakni ibadah haji belum dilaksanakan.

"Ritmenya dikendalikan-lah, terutama KBIHU-KBIHU kita minta juga kerjasa manya untuk mengajak jemaahnya untuk tidak terlalu mendorong  melakukan ibadah-ibadah sunnah. Kasihan," kata Menag.

Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jemaah haji akan diberangkatkan dari Mekah menuju Arafah. Pada 9 Zulhijah (27 Juni), jemaah akan wukuf di Arafah. Lalu, malamnya ke  Muzdalifah dan pada 10 Zulhijah atau 28 Juni jemaah sudah bertolak untuk mabit (bermalam) di Mina selama 2-3 hari dan melempar jumrah.

Baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jemaah haji Indonesia ditempatkan di 70 maktab. Tiap maktab terdiri dari sejumlah tenda besar yang memuat sekitar 7-8 kloter. (Ndy/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya