Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
LEMPAR jumrah atau lontar jumrah adalah salah satu kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan ibadah haji.
Saat melakukan prosesi lempar jumrah, jemaah haji akan melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada dalam satu tempat bernama kompleks Jembatan Jumrah, di kota Mina yang terletak sebelah timur Mekah.
Simak artikel berikut untuk mengetahui apa itu lempar jumrah pada saat melaksanakan ibadah haji.
Baca juga: 400-an Petugas Haji Orientasi Pemetaan Wilayah Mina
Lempar jumrah adalah kegiatan yang dilakukan oleh jemaah haji saat menunaikan ibadah haji, dengan melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada dalam satu tempat, yang dinamakan kompleks Jembatan Jumrah, di Kota Mina, sebelah timur Mekah.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, para jamaah haji mengumpulkan batu-batuan tersebut dari tanah di hamparan Muzdalifah, lalu melemparkannya ke Jembatan Jumrah. Lempar jumrah, awalnya dilakukan oleh Nabi Ibrahim yang melemparkan batu ke tiga tiang yang merepresentasikan godaan untuk tidak mematuhi Allah.
Baca juga:Anies Mohon Doa, Berangkat Haji Berbarengan Puan
Setelah melakukan lempar jumrah, setiap jemaah harus memotong atau mencukur rambutnya. Yang kemudian pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, mereka harus melontar jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah sebanyak masing-masing tujuh batu kerikil secara berurutan.
Ritual melempar jumrah adalah bagian penting dalam ibadah haji dan umrah, yang melambangkan tindakan Nabi Ibrahim dalam pengorbanan dan pengabdian kepada Allah. Melontar jumroh juga mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan tindakan untuk menolak godaan syaitan.
Penting bagi jemaah haji untuk membaca doa melontar jumroh, baik Jumroh Aqabah, Jumroh Wustha dan Jumroh Ula. Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin menyampaikan sebuah doa melontar jumroh yang dapat diamalkan. Berikut bacaan doa melontar jumroh menurut Imam Ghazali tersebut:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا
Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.
Doa ini dibaca setiap melempar jumrah, baik jumrah Ula, Wustha, dan ‘Aqabah.
Lempar jumrah merupakan kewajiban ketiga belas pada saat melaksanakan ibadah haji, yang dilakukan pada tanggal sebelas dan kedua belas. Dan dilakukan secara langsung oleh jemaah.
Berikut adalah tata cara dari lempar jumrah:
1. Lempar jumrah dilakukan berurutan, mulai dari yang Pertama (Oola), kemudian Tengah (Wusta), dan yang terakhir (Aqabah).
2. Batu yang dilemparkan ke Jamarat dilakukan pada siang hari. Namun, jika jamaah, mengalami masalah kesehatan yang membuatnya tidak dapat melakukannya pada siang hari, maka dapat melakukannya pada malam hari.
3. Apabila karena ketidaktahuan, seorang jamaah tidak melakukan lempar jumrah pada tanggal sebelas, dapat menggantinya pada tanggal keduabelas dengan cara qadha.
4. Jika lempar jumrah dilewatkan pada tanggal keduabelas, maka dapat ditebus pada tanggal ketigabelas.
5. Pada saat melakukan lempar jumrah, jamaah harus melaksanakan qadha dan ada’, yang dimana qadha harus mendahului ada’.
6. Jika gagal melakukan lempar jumrah, wajib untuk dimulai dari awal.
7. Jamaah tidak boleh melemparkan tujuh batu secara bersamaan, harus sesuai dengan urutan.
8. Lempar jumrah dapat diwakilkan, apabila jamaah tidak mampu (umumnya karena sakit).
9. kegagalan melakukan lempar jumrah tidak membatalkan haji.
Pada saat melaksanakan lempar jumrah, berikut kaidah yang harus anda laksanakan.
1. Pastikan sudah wudhu.
2. Pastikan Mina ada di sebelah kanan, dan Makkah ada di sebelah kiri anda.
3. Berdiri setidaknya 5 meter dari pot pelemparan jumrah.
4. Simpan 7 batu di tangan kiri.
5. Pegang kerikil di antara ibu jari dan jari telunjuk.
6. Lempar kerikil sambil mengucapkan takbir.
7. Berhenti melafalkan Talbiyah setelah kerikil pertama dilemparkan.
8. Ulangi proses ini dengan total 7 kerikil yang harus dibuang di sekitar Jamarat. (Z-10)
Mina memiliki luas sekitar 650 hektare yang terdiri dari daratan yang luas, lembah, dan pegunungan, serta tinggi dan terjal. Mina hanya mampu menampung sekitar 1,4 juta orang.
Jemaah haji Indonesia yang mengambil Nafar Awal akan mengakhiri fase menginap (mabit) di Mina pada Selasa (18/6).
Jemaah haji mulai mengalir menuju jamarat secara bergelombang dengan berjalan kaki sejak selepas ashar atau sekitar pukul 15.19 atau tidak lama setelah hujan yang mengguyur kawasan Mina reda.
Kedatangan terlambat dua hari akibat dampak ketegangan perang Iran - Israel yang melibatkan Amerika Serikat, sehingga aktivitas penerbangan di kawasan Timteng sempat dihentikan.
Pada Tahun 1446 H/2025 M ini, ada sebanyak 203.149 jemaah haji reguler asal Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci. Mereka terbagi ke dalam 502 kelompok terbang (kloter).
Kementerian Agama menyampaikan operasional pemulangan jemaah haji gelombang I ke Tanah Air telah selesai.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI, Maman Immanul Haq, menegaskan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memiliki potensi besar untuk bertransformasi menjadi syarikah haji
MENTERI Agama Nasaruddin Umar menyatakan saat ini jadwal penerbangan jemaah haji sudah mulai lancar.
POST-Hajj Blues merupakan kondisi emosional yang dialami sebagian jemaah setelah kembali dari ibadah haji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved