Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU Ulil Abshar Abdalla menilai generasi muda harus tahu bagaimana mencegah terjadinya penyebaran narasi keagamaan yang keliru itu dan mengurangi dampak dari aksi kelompok radikal di dunia maya.
"Generasi muda harus paham bagaimana cara kelompok radikal melakukan aksinya dan harus tahu bagaimana mencegah terjadinya penyebaran narasi keagamaan yang keliru itu, dan mengurangi dampak dari aksi kelompok radikal di dunia maya," kata Ulil seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (16/6).
Hal itu disampaikan Ulil saat pengukuhan Duta Damai Santri dan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah di Semarang, Kamis (15/6).
Ulil menilai maraknya narasi keagamaan yang keliru di media sosial, bisa menjadi salah satu akar dari radikalisme berbasis agama. Menurut dia, narasi keagamaan yang keliru seringkali menyebar dengan cepat dan luas di media sosial dan dapat mempengaruhi pemahaman agama seseorang secara negatif.
"Peran generasi muda di dalam menghadapi narasi keberagamaan yang radikal yang paling utama adalah memahami bagaimana cara kerja kelompok ini," ujarnya.
Menurut Ulil, kaum milenial tidak akan bisa menanggapi ideologi radikal jika tidak memahami cara kerja kelompok tersebut berselancar di dunia maya. Dia menjelaskan setelah mengetahui dan memahami, baru bisa merumuskan narasi tandingan.
"Narasi tandingan ini sebetulnya narasi yang tidak berangkat dari nol, karena narasi tandingan ini praktik keagamaan dan praktik dakwah yang sudah berlangsung di Indonesia selama beradab-abad," katanya.
Baca juga: Uji Kesetaraan Merupakan Upaya dari Implementasi Pendidikan Inklusif
Namun pada kenyataannya, menurut dia, masih banyak generasi muda termasuk para santri yang hanya menjadi pengguna media sosial yang pasif, padahal mereka memiliki ilmu agama yang cukup.
Ulil mengungkapkan bahwa santri memiliki ilmu yang banyak dan bagus karena mereka belajar ilmu Islam dari para kiai, namun memiliki beberapa kekurangan.
"Kelemahan para santri mereka kurang artikulatif, kurang banyak menulis, kurang banyak membuat dan memproduksi konten dan juga kurang
canggih memahami bahasa komunikasi saat ini," tuturnya.
Ulil juga menyampaikan akar penyebab radikalisme berbasis agama sangat kompleks dan ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemunculannya. Karena itu, lanjut dia, radikalisme berbasis agama tidak bisa dipisahkan dari konteks masyarakat modern dengan seluruh karakteristik masyarakat.
Dia mengungkapkan bahwa faktor yang berkontribusi terhadap munculnya radikalisme berbasis agama antara lain tekanan politik, solidaritas agama, budaya keagamaan masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pendidikan.
"Faktor-faktor tersebut dapat menciptakan rasa marginalisasi, frustrasi, dan keputusasaan yang dapat menyebabkan individu menganut
ideologi radikal," ujarnya.
Menurut dia, untuk mengatasi masalah radikalisme berbasis agama, penting untuk mengatasi akar penyebabnya dan mempromosikan pendidikan, toleransi, dan pemahaman. (Ant/I-2)
Pakaian kasual dengan sentuhan modern menjadi salah satu gaya yang sangat digemari.
BATIK sebagai warisan budaya yang telah ada sejak lama, saat ini mengalami perkembangan yang signifikan di dunia fesyen, terutama eksistensinya di tengah generasi muda
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Generasi muda diminta dapat lebih kritis mengawal jalannya Pilkada Jakarta 2024. Mengingat peran mereka sangat penting untuk membangun arah Jakarta yang lebih baik.
Program Peningkatan Produktivitas Anak Muda Indonesia
Salah satu keterlibatan anak muda dalam proses pembangunan di Jakarta di antaranya membangun fasilitas publik Halte TransJakarta.
SEBAGAI bangsa, sesungguhnya kita tengah kehilangan narasi. Kehilangan--meminjam istilah Bagus Mulyadi--akan letaknya di dalam kosmos kehidupan ini.
Untuk diketahui, saat ini, Pilkada 2024, sudah memasuki tahapan tanggapan masyarakat. Setelah KPU mengumumkan para bakal pasangan calon memenuhi syarat administrasi.
Teks narasi yang tersusun secara kronologis atau sesuai urutan waktu merupakan dasar dari cerita, teks yang bukan dialog atau materi kutipan.
Gelaran G-20 yang juga bertepatan dengan Hari Toleransi Dunia, dimaknai sebagai momen untuk saling menghargai.
Contohnya Munir Kartono, ia teradikalisasi berawal dari masalah keluarga yang tidak terselesaikan sehingga ia mencari jalan keluar di luar rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved