Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ini Cara-cara Unik yang Digunakan Jemaah Haji Indonesia agar Mudah Dikenali

Windy Dyah Indriantari
31/5/2023 16:03
Ini Cara-cara Unik yang Digunakan Jemaah Haji Indonesia agar Mudah Dikenali
Jemaah haji Indonesia menggunakan mukena seragam agar mudah dikenali.(Media Center Haji 2023)

HARI ini, 31 Mei 2023, memasuki hari ke-8 kedatangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sampai dengan pukul 11.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau 15.00 WIB, jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Madinah untuk melaksanakan ibadah haji sebanyak 45.030 jemaah.

Mereka datang melalui 118 kloter. Selain itu, jemaah-jemaah haji dari berbagai negara juga mulai membanjiri Madinah. Kawasan Masjid Nabawi kian hari kian padat oleh jemaah.

Kondisi ini membuat jemaah mudah terpisah dari rombongan. Akibatnya jemaah sulit menemukan jalan kembali ke penginapan. Terutama bagi jemaah yang belum lama tiba di Madinah sehingga belum paham situasi dan tata letak wilayah Markaziah atau kompleks Masjid Nabawi.

Baca juga: Menunggu Kedatangan Menu Favorit: Petai dan Jengkol

Untuk mencegah tersesat, jemaah haji Indonesia memiliki cara unik agar mudah saling mengenali rombongan dalam satu kloter. Caranya dengan memakai atribut berwarna mencolok. Mulai dari syal, peci, baju, kerudung, hingga mukena.

Setiap usai salat, ketika hendak pulang jemaah yang keluar lebih dahulu tampak menantikan rekan-rekan satu rombongan di gerbang Masjid Nabawi. Mereka memanggili dan mengumpulkan jemaah yang memakai atribut yang sama dengan mereka.

Baca juga: Pemerintah Tambah 10 Toilet untuk Setiap Maktab di Arafah

Setelah dirasa tidak ada lagi jemaah dari rombongan sama yang tertinggal, mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan kembali ke hotel.

Jemaah haji asal Palembang Oku Timur, Komaru Hadi, 48, memilih mengenakan baju berwarna oranye. Menurut dia, seragam tersebut diberikan saat akan berangkat ke Madinah.

"Semua rombongan pakai seragam warna oranye ini. Biar gampang dikenali sama teman satu rombongan kalau tersasar. Jadi saling mengawasi," ucapnya.

Menurut Hadi, seragam tersebut sangat bermanfaat bagi jemaah. Mereka akan mudah menemukan rombongannya meski berada di tengah lautan manusia. "Bermanfaat sekali," ujarnya.

Begitu juga dengan Fathatul Syarifah, 68, jemaah haji asal Pemekasan, Jawa Timur. Untuk membedakan dengan jemaah lain,  Syarifah bersama teman-temannya mengenakan kerudung berwarna kuning.

"Saya sama rombongan kompak pakai kerudung warna ini, supaya dari jauh kelihatan kalau salah jalan karena misah sama rombongan," ucapnya.

Lain lagi dengan Muti, 65, yang mengenakan mukena warna jingga. Jemaah haji asal Pacitan, Jawa Timur ini menuturkan, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) tempatnya bergabung memberikan mukenah dengan motif yang seragam.

Tujuannya, agar sesama jemaah satu kloter mudah mengenali satu sama lain. "Jadi meski berada di dalam masjid kita gampang mengenali jemaah lain yang masih satu kloter dengan kita," ucapnya.

Begitu juga dengan jemaah haji asal Suwarni, 50, yang mengenakan syal warna kuning. Syal yang dikenakan di leher tersebut bergambar bendera Merah Kutih dan keterangan mengenai nomor kloter 6 embarkasi Surabaya (SUB) 6 serta nama daerahnya.

"Ini tanda pengenal. Jadi kalau ada yang tersesat bisa ketahuan dari mana asalnya," ucapnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya