Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SETIAP 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Tahun ini HLUN mengusung tema "Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat". Adapun subtema peringatan ke-27 adalah Menyesuaikan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah masing-masing.
HLUN merupakan ikhtiar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk mengapresiasi semangat jiwa raga, serta menghargai peran penting dan strategi para lanjut usia dalam mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, dan memajukan bangsa.
Lantas seperti apa sejarah dan usia yang masuk dalam kategori lansia? Yuk ikuti penjelasan berikut
Baca juga: Rekomendasi Asupan Gizi untuk Lansia
Dikutip dari situs Kementrian Sosial (Kemensos), HLUN pertama kali dicanangkan secara resmi oleh Presiden Soeharto di Semarang pada 29 Mei 1996. Tanggal ini dipilih untuk menghormati jasa Dr KRT Radjiman Widyodiningrat yang memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 Mei 1945. Pada saat itu, Dr. Radjiman adalah anggota paling sepuh (tertua) di BPUPKI, mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis negara Indonesia.
Baca juga: Sehat dan Bahagia dengan Wisata Ramah Lansia
Hari Lanjut Usia Nasional sejalan dengan Hari Lanjut Usia Internasional (International Day of Older Persons) yang ditetapkan Sidang Umum PBB setiap tanggal 1 Oktober berdasarkan resolusi No 45/106 tanggal 14 Desember 1990. Penetapan hari lansia internasional merupakan kelanjutan dari Vienna International Plan of Action on Aging ("Vienna Plan") yang diputuskan di Wina tahun 1982 dengan resolusi No 37/1982 yang melahirkan kesepakatan untuk mengundang bangsa-bangsa yang belum melaksanakan agar menetapkan hari bagi lanjut usia.
Menurut Peraturan Presiden Nomo 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Proses penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi maupun aspek kesehatan. Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan, baik secara alamiah maupun akibat penyakit sehingga diperlukan pendekatan khusus bagi kelompok lansia dan upaya perbaikan kualitas kesehatan secara berkelanjutan.
Perbaikan kualitas kesehatan ini ditandai dengan tingkat kemudahan penduduk dalam mengakses sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan kualitas asupan gizi, serta berkurangnya angka kesakitan.
Kehadiran Negara ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, dimana pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Lanjut Usia. Mandat Peraturan Presiden tersebut ditujukan kepada kementerian/lembaga untuk mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat. Oleh karena itu pemerintah memberikan perhatian dalam bentuk peringatan Hari Lanjut Usia Nasional. (Z-3)
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Ini merupakan sebuah program sosial kolaboratif untuk mendukung kesehatan mental dan fisik lansia pascapensiun.
Kehidupan seksual setelah usia 50 tahun tetap bisa sehat dan memuaskan. Simak tips menjaga keintiman berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved