Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KLINIK mata premium dengan layanan utama lasik dan katarak, Ciputra SMG Eye Clinic, Senin (15/5) meresmikan klinik ketiga yang terletak di kawasan Mall & Office TowerPondok Indah.
Acara ini dihadiri Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes dr. Yanti Herman, MH. Kes, CEO of Ciputra Group Candra Ciputra, Managing Director of Ciputra Group Cakra Ciputra, dan Chairman of Singapore Medical Group SMG Tony Tan.
Selain itu, turut hadir pula CEO of Singapore Medical Group dr. Beng Teck Liang, Direktur Ciputra Healthcare Veimeirawaty Kusnadi, Direktur Ciputra SMG Eye Clinic drg. Ferra J. Papilaya, MM., MARS, dan Dokter Penanggung Jawab Clinic dr. Devy Mandagi, SpM.
Baca juga: Teknologi Laser Terbaru Pulihkan Mata Rabun Lebih Cepat dan Nyaman
Beberapa selebritas seperti Derby Romero dan Nicholas Sean dan sejumlah tamu undangan lainnya turut menghadiri acara peresmian klinik.
Dukung Program Health Tourism di Indonesia
Ciputra SMG Eye Clinic hadir mendukung program pemerintah di bidang health tourism.
Sebagaimana diketahui berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021 bahwa Indonesia telah menjadi kontributor terbesar dalam hal kunjungan medis ke luar negeri dengan total Rp 161 triliun.
Malaysia dan Singapura menjadi negara yang paling sering dituju oleh wisatawan Nusantara.
Baca juga: Gangguan Mata yang Dialami Pengidap Diabetes Bisa Berujung Kebutaan
Ini juga yang menjadi kepedulian dan fokus utama Ciputra SMG Eye Clinic dalam memberikan layanan yang terbaik bagi para pasien, agar dapat berkompetisi untuk menjadi destinasi health tourism bagi masyarakat lokal maupun internasional.
Cakra Ciputra selaku Managing Director Ciputra Group mengatakan, “Lokasi klinik kami di Indonesia, baik yang di Jakarta maupun di Surabaya terletak di mixed used property complex, yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan dan hotel bertaraf internasional."
Baca juga: Batasi Minum Kopi Jika Anda Berisiko Glaukoma
"Sangat sejalan dengan visi Indonesia yang menggalakkan health tourism. Separuh dari pasien kami berasal dari luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Juga terdapat sejumlah pasien warga negara asing dari berbagai negara,” jelas Cakra.
“Komitmen kami untuk menjadikan Eye Clinic kami sebagai klinik yang terbaik di Indonesia, baik dalam pemilihan lokasi klinik, disain interior, kelengkapan fasilitas dan peralatan medis dengan teknologi terdepan, para dokter spesialis yang berpengalaman dan terlatih, serta staf pelayanan yang berdedikasi dan terlatih”, jelasnya.
Didukung Teknologi Tercanggih
drg. Ferra J. Papilaya, MM., MARS selaku Direktur Ciputra SMG Eye Clinicmengatakan, “Ciputra SMG Eye Clinic telah didukung oleh teknologi tercanggih dan tercepat untuk menghilangkan mata minus dan silinder, yaitu ReLEx SMILE Pro yang dapat melakukan operasi hanya dalam jangka waktu 8 detik saja.
Baca juga: Perlu Kolaborasi Pelaku Industri untuk Bangun Health Tourism Unggulan
ReLEX SMILE Pro merupakan evolusi teknologi laser yang berasal dari Zeiss, Jerman yang dapat mengembalikan pengelihatan menjadi normal dan tanpa membutuhkan waktu yang lama”.
“Untuk Operasi katarak, kami juga menggunakan peralatan paling mutakhir yaitu Phacoemulsifier New Centurion yang dilengkapi Opmi Lumera 700 Microscope dengan Callisto, perpaduan mesin canggih dan generasi terbaru yang akan digunakan dalam operasi katarak. “ tambah drg. Ferra J. Papilaya, MM., MARS.
Baca juga: Curiga Kena Glaukoma? Ini yang Harus Anda Lakukan
“Jadi tidak lagi menggunakan marking manual yang dapat memudahkan pengerjaan Dokter, sehingga operasi lebih cepat dan presisi," ujar dr. Devy Mandagi, SpM selaku Dokter Penanggung Jawab Clinic Ciputra SMG Eye Clinic.
"Dengan teknologi tercanggih saat ini, operasi katarak dilakukan dengan lebih cepat dan dengan menggunakan lensa premium. Sehingga tingkat kenyamanan pasien bisa diraih, karena itu memang prioritas kami,”tuturnya.
“Tidak hanya teknologi canggih yang dimiliki oleh Ciputra SMG Eye Clinic, melainkan didukung oleh para staff dan dokter spesialis yang memiliki pengalaman panjang dan terlatih di bidangnya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pasienyang mendambakan mata yang sehat dan lepas dari kacamata,” kata drg. Ferra J. Papilaya, MM., MARS.
Baca juga: Curiga Kena Glaukoma? Ini yang Harus Anda Lakukan
“Pemerintah melalui Kemenkes berusaha mengoptimalkan kualitas kesehatan di Indonesia, dengan melakukan percepatan kesehatan melalui 6 pilar transformasi kesehatan, salah satunya adalah pengembangan health tourism," ujar dr. Yanti Herman, MH. Kes, selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes
"Karena masih banyak masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri. Jadi kami sangat mengapresiasi kepada Ciputra yang mengoptimalisasi health tourism di Indonesia,”ucap dr. Yanti Herman. (RO/S-4)
RS Mata JEC@Kedoya menjadi penyedia layanan SMILE terbanyak (Top Contributor) di Indonesia.
Sentra kesehatan mata berkonsep one-stop solution ini menawarkan layanan gangguan penglihatan paling komprehensif di Sulawesi Selatan, serta kawasan Indonesia Timur.
RS Mata JEC-Orbita @ Makassar merupakan rumah sakit mata pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur yang menyediakan teknologi Lasik dan ReLEx SMILE.
Hadirnya JEC Java @ Pasuruan diharapkan semakin mendekatkan masyarakat Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan untuk mendapat layanan terdepan dan fasilitas modern berteknologi mutakhir.
Faricimab adalah pengobatan pertama untuk nAMD dan DME di Indonesia yang bekerja dengan menargetkan VEGF-A dan Ang-2,
Gapopin atau Gabungan Pengusaha Optik Indonesia menggelar pemeriksaan mata gratis dan pembagian 5000 kacamata kepada masyarakat
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved