Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DOKTER spesialis mata konsultan glaukoma KSM Mata FKUI RSCM Virna Dwi Oktariana menyarankan orang yang berisiko mengalami glaukoma agar membatasi konsumsi kopi demi mengurangi peluang terkena salah satu penyakit degeneratif itu.
"Sudah ada penelitiannya kalau orang berisiko glaukoma sudut terbuka minum kopi dua cangkir sehari itu risiko glaukoma jadi semakin besar karena peningkatan tekanan bola mata semakin besar," ujar Virna, dikutip Minggu (26/3).
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Opthalmology, tim peneliti dari Mount Sinai Health System di New York City, Louis Pasquale, MD ,seperti disiarkan WebMD, menggunakan data survei lebih dari 100.000 orang di Inggris Raya.
Baca juga: Curiga Kena Glaukoma? Ini yang Harus Anda Lakukan
Peneliti menemukan mereka yang gennya dikaitkan dengan glaukoma, kafein berhubungan dengan tekanan mata rata-rata yang lebih tinggi dan begitu juga risiko glaukomanya.
Itu terutama ketika partisipan studi mendapat lebih dari 321 miligram kafein atau setara dengan tiga cangkir kopi sehari.
Mereka dikatakan hampir empat kali lebih mungkin terkena penyakit glaukoma dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi kafein dan memiliki risiko genetik paling rendah. Para peneliti menemukan bahwa kombinasi kafein dan gen meningkatkan risiko glaukoma.
Baca juga: Glaukoma Pencuri Penglihatan Tiap Generasi
Glaukoma menyebabkan kerusakan pada saraf optik dan terjadi sering kali karena peningkatan tekanan akibat penumpukan cairan di dalam mata.
Penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan pada pasiennya ini lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat anggota keluarga dekat yang mengalaminya dan umumnya terjadi pada orang berusia 40 tahun ke atas.
"Jadi tidak semua orang akan menderita glaukoma. Namun, memang glaukoma itu ada yang dasarnya primer dan ini yang kita sebut dengan penyakit berhubungan dengan keturunan. Tetapi ada juga yang sekunder yakni disebabkan oleh hal-hal lain," kata Virna.
Selain kopi, konsumsi minuman beralkohol setiap hari juga dapat meningkatkan peluang orang dengan risiko glaukoma lebih cepat terkena penyakit itu karena alkohol dapat merusak saraf mata.
Di sisi lain, melakukan olahraga angkat beban juga diketahui dapat merusak saraf mata pada mereka yang sudah terdiagnosis glaukoma.
"Angkat barbel itu pasti terjadi mengejan, kalau dia sudah mulai sering mengejan, tekanan bola matanya bisa sangat tinggi meningkatnya, menyebabkan kerusakan sarafnya semakin besar," kata dokter yang merekomendasikan orang-orang dengan glaukoma melakukan olahraga yang tidak perlu usaha untuk mengejan itu. (Ant/Z-1)
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Penelitian terbaru mengungkap gangguan visual bisa menjadi tanda awal demensia, bahkan 12 tahun sebelum diagnosis.
Terapi ini menggunakan lensa khusus yang dipakai saat tidur dan hasilnya memungkinkan anak melihat jelas keesokan harinya tanpa perlu pakai kacamata.
Penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan atau ujian mata yang sederhana dapat segera mewujudkan deteksi parkinson lebih awal.
Sekarang banyak lagi suka padel, itu kan cepat sekali bolanya. Saya sudah berapa kali dapat kasus mata karena bola padel, itu bisa kompleks sekali.
Aplikasi ini bekerja dengan menganalisis pergerakan mata pengguna dalam waktu kurang dari 40 detik, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kesehatan otak.
Lebih dari setengah warga Amerika Serikat (AS) berusia 80 tahun ke atas mengalami katarak atau telah menjalani operasi pengangkatan katarak, menurut data dari National Eye Institute.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved