Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DIREKTUR Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa program inkubasi wakaf produktif menjadi aspek strategis untuk mengakselerasi semangat baru masyarakat untuk melakukan wakaf produktif.
Saat ini, wakaf produktif menjadi salah satu indikator kinerja sasaran program Ditjen Bimas Islam, Kemenag khususnya Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, mengingat program tersebut menjadi ‘salah satu primadona’ bagi masyarakat terutama yang tinggal di pelosok Tanah Air.
Pengelolaan Tanah Wakaf Bernilai Ekonomis
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam, Kemenag, Tarmizi Tohor, mengatakan Kemenag menggagas program wakaf produktif agar nazir atau orang yang menerima wakaf dapat mengoptimalkan pengelolaan tanah wakaf agar bernilai ekonomis dan menguntungkan dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
Baca juga: Rumah Wakaf Kembangkan Diri, Luncurkan Logo Baru
“So far program ini terus kita galakkan di sektor perkebunan, pertanian, UMKM, peternakan, hingga perikanan, di mana Inkubasi wakaf produktif diharapkan menjadi wahana bagi para nazir untuk mengembangkan jiwa kreatif dan visioner,” kata Tarmizi Tohor kepada wartawan, Jumat (12/5).
Panen Perdana Kopi
Salah satu contoh atau bukti nyata efektifnya Inkubasi wakaf produktif, lanjut Tarmizi Tohor, dapat dilihat pada kegiatan panen perdana kopi program inkubasi wakaf produktif di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh yang sangat melimpah.
Panen perdana di mana kualitas kopinya sudah diuji dan teruji baik dan didorong oleh pemerintah pusat, daerah maupun pihak swasta untuk menembus pasar internasional.
Baca juga: Wamen ATR/BPN Bagikan Sertifikat Wakaf di Jakarta Utara
"Tentunya akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan target pemerintah daerah dalam program Desa Devisa," kata Tarmizi.
Kemenag berharap, fakta panen kopi perdana di atas tanah wakaf 1,5 hektare yang tentunya dapat menaikkan perekonomian masyarakat dan daerah ini, mampu menggugah sekaligus mengakselerasi minat masyarakat dari golongan mampu untuk berzakat.
“Sebagai negara mayoritas muslim, jumlah wakif (pemberi wakaf) di Indonesia masih sangat kecil. Tercatat, jumlah wakif saat ini berjumlah 8,7 juta orang, jauh dari populasi muslim Indonesia yang mencapai 236 juta jiwa,” ungkap Tarmizi.
Baca juga: Tarmizi Tohor: Penghargaan Baznas Award 2023 untuk Pegawai Dit Zawa
“Sehingga, program inkubasi wakaf produktif menjadi aspek strategis menambah semangat baru masyarakat untuk melakukan wakaf produktif,” harap Tarmizi.
Kembangkan dan Kelola Harta Benda Wakaf
Disisi lain, putera asli Kabupaten Meranti ini mengingatkan para nazir untuk lebih profesional dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf dana studi kelayakan usaha menjadi aspek penting yang harus dikuasai nazir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf.
Baca juga: Kemenag Gandeng Mahasiswa Tingkatkan Literasi Masyarakat atas Zakat dan Wakaf
Saat ini Direktur Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama terus memperluas program inkubasi wakaf produktif melalui kolaborasi dan sinergitas antara kementerian, pemerintah, dan lembaga terkait, demi mendukung cita-cita pembangunan nasional.
“Di daerah mana pun program inkubasi wakaf produktif dicanangkan, Insya Allah dapat mengakselerasi terwujudnya kesejahteraan segenap bangsa dan negara, sesuai dengan tujuan didirikannya republik ini,” pungkas Tarmizi. (RO/S-4)
Pendistribusian ke-40 ribu Al-Qur'an di Jawa Timur itu dilaksanakan berbarengan dengan distribusi wakaf Al Qur’an dan Pembinaan Jawa Tengah.
Potensi wakaf uang yang begitu besar namun realisasi pengumpulannya yang masih kecil dan baru mencapai dibawah 2% dari target sekitar 130-180 triliun.
NUO memahami pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf agar mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, khususnya bagi sektor pendidikan.
Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengelola dan menyalurkan hasil pengelolaan dana wakaf secara produktif dan tepat sasaran.
RAMADAN 1446 H memasuki fase paling istimewa, 10 malam terakhir saat Lailatul Qadar dinanti, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Seluruh ibadah terasa istimewa, termasuk wakaf.
Potensi zakat, misalnya, mencapai Rp327 triliun per tahun, tetapi realisasinya masih jauh di bawah angka tersebut.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
YAYASAN Indonesia Setara bekerja sama dengan UMKM Sahabat Sandi menghadirkan Program Kelas Baking Klapertart & Brownies Kukus bagi para ibu rumah tangga.
UII percaya bahwa pariwisata berkelanjutan bukan hanya tentang pelestarian alam, tetapi juga soal membangun hubungan lintas budaya yang saling menghargai.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
HARAPAN baru bagi jutaan perempuan Indonesia kembali menyala melalui peluncuran Orange Bond oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved