Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Potensi Wakaf Uang untuk Pembangunan di Indonesia Bisa Mencapai Rp180 Triliun

Despian Nurhidayat
03/7/2025 08:08
Potensi Wakaf Uang untuk Pembangunan di Indonesia Bisa Mencapai Rp180 Triliun
Pemerhati wakaf Dr. Riska Afriani(Dok Universitas Trisakti)

DALAM upaya menggenjot pembangunan nasional diberbagai pelosok tanah air yang didanai oleh wakaf, pemerhati wakaf Dr. Riska Afriani menegaskan bahwa potensi mengumpulkan wakaf dalam bentuk uang di Indonesia sangatlah potensial.

Menurut Riska yang baru saja menyandang gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Trisakti, potensi uang wakaf yang bisa terkumpul dari seluruh umat islam di Indonesia jika dikelola dengan baik bisa mencapai Rp130-180 triliun.

"Selama ini literasi wakaf di tanah air masih rendah, wakaf selama ini hanya diartikan mendermakan tanah bagi pemakaman, sekolah atau lokasi pembangunan masjid. Saat ini telah ada pengembangan wakaf uang yang bisa membantu pembangunan nasional dan pengentasan kemiskinan," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (2/7). 

Potensi wakaf uang yang begitu besar namun realisasi pengumpulannya yang masih kecil dan baru mencapai dibawah 2% dari target sekitar 130-180 triliun, Riska menambahkan dari hasil risetnya harus ada akses digital untuk mencapai jumlah wakaf uang yang ditargetkan.

Gerakan wakaf uang yang didasari oleh UU No. 41 tahun 2004 serta gerakan wakaf uang yang mulai digencarkan semenjak tahun 2021, lanjut Riska, jika 50% target pengumpulan terealisasi setiap tahun maka otomatis pembangunan infrastruktur akan semakin gencar dan pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar 7% bisa tercapai.

Pentingnya membangun kesadaran untuk turut berkontribusi mendermakan wakaf uang bagi akselerasi pembangunan juga disampaikan oleh Bendahara Badan Wakaf Indonesia (BWI), Wahyu Muryadi. 

Jumlah umat Islam yang begitu besar di Indonesia, BWI tandas Wahyu memprediksi wakaf uang yang terkumpul bisa mencapai Rp 180 triliun. Namun demikian Wahyu menambahkan untuk saat ini instrumen wakaf masih kalah populer dibandingkan dengan instrumen pendukung pengumpulan zakat.

"Bayangkan hotel-hotel disekitar Masjidil Haram atau Masjid Nabawi dananya dikembangkan melalui wakaf uang warga setempat. Jangan bandingkan dengan Dubai, Saudi atau Kuwait, di Mesir saja wakaf uang nilainya jauh lebih besar dari APBN-nya Mesir itu sendiri," tambah Wahyu.

Mengacu dari negara-negara di Timur Tengah yang jauh lebih maju dari Indonesia dimana salah satunya dengan mengandalkan perputaran wakaf uang, Wahyu Muryadi sangat mendukung riset yang dilakukan oleh Dr. Riska Afriani dengan pendekatan teknologi untuk memaksimalkan pengumpulan wakaf uang.

Bagi Wahyu, wakaf uang sangatlah menarik karena merupakan instrumen keuangan syariah yang sangat inklusif dan terbuka bagi semua kalangan termasuk non muslim baik sebagai investor maupun penerima manfaat.

BWI, lanjut Wahyu juga akan mengubah pandangan masyarakat yang selama ini bersifat tradisional atau konvensional dimana wakaf hanya dipandang sebagai mendermakan harta berupa membangun Masjid, hibah tanah Makam dan pembangunan Madrasah atau yang dikenal dengan 3M.

"Masyarakat harus dicerdaskan bahwa saham boleh diwakafkan, begitupun royalti serta wakaf uang itu sendiri. Pengembangan dana umat dari wakaf yang cenderung tidak cepat habis pakai seperti zakat, bagi saya wakaf uang perlu terus dikembangkan," tutup Wahyu.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik