MAHASISWA program studi Food Business Technology Universitas Prasetiya Mulya sukses mengembangkan usaha pengolahan cascara/kulit buah kopi dengan produk berupa teh cascara celup dan bubuk bernama Robustea.
Pengembangan usaha itu dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2020, yaitu Alexander Bryan, Karyn Joy, Portia Bellezza, Raelen Angelina Halim, dan Valerie Chou. Usaha ini dikembangkan dalam mata kuliah Food Business Creation dan Food Business Development.
Robustea mengangkat permasalahan di industri kopi di Indonesia, terutama pada perkebunan dan pengolahan kopi. Pengolahan biji kopi menghasilkan sekitar 40% limbah pangan karena bagian kulit dan daging buahnya tidak digunakan.
Baca juga : Gelar Silaturahmi, Pelajar dan Mahasiswa asal Papua agar Fokus pada Studi
"Padahal, cascara memiliki manfaat kesehatan yang banyak dan potensi ekonomi yang besar apabila diolah dengan baik untuk konsumsi manusia," kata Alexander Bryan.
Teh Cascara Robustea dirintis pada 7 September 2022 untuk menyediakan alternatif teh yang premium, kaya dalam flavor dan aroma, minuman rendah kafein dan tinggi antioksidan. Selain itu, usaha ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas pekebun kopi lokal dan mendukung pengolahan tanaman kopi yang berkelanjutan.
Baca juga : Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Ajak Mahasiswa Vokasi Belajar Satu Semester di Luar Pulau
Saat ini terdapat 4 varian rasa dari teh cascara Robustea, yaitu Puntang Bandung, Bali Kintamani, Blume, dan Lux. Varian Puntang Bandung dan Bali Kintamani masuk ke dalam lini produk Single Origin.
Lini Single Origin Cascara memberikan highlight kepada daerah masing-masing penghasil cascara. Setiap daerah memiliki varietas kopi, jenis tanah, dan mikroklimat yang berbeda-beda, menghasilkan cascara dengan cita rasa yang unik dan spesifik.
Puntang Bandung mempunyai profil rasa yang sedikit smokey dengan hint rasa caramel dan prune, sedangkan Bali Kintamani memiliki rasa asam yang menyegarkan. Blume dan Lux masuk ke dalam lini produk Tisane.
Lini Cascara Tisane menawarkan pengalaman menikmati teh cascara dengan campuran bunga yang telah dikurasi, menghasilkan profil rasa yang menarik. Cascara dicampur dengan bunga melati dan globe amaranth pada varian Blume, memberikan aroma yang menenangkan. Berbeda dari Blume, varian Lux yang mencampurkan cascara dengan bunga marigold menghasilkan rasa manis alami seperti madu.
Cascara memiliki profil gizi yang lebih kaya dibandingkan biji kopi sangrai, dengan komponen fungsional yang melimpah. Dalam 100-gram cascara mengandung sekitar 7 gram protein, jumlah yang sama dengan sebutir telur, dan 3.000 mg kalium, lebih dari enam buah pisang.
Selain itu, cascara mengandung Vitamin B kompleks, Vitamin E, Vitamin K, asam lemak esensial Omega 3, 6, dan 9, asam amino esensial, serat, zat besi, kalium, magnesium, selenium, dan kalsium.
Cascara mengandung sejumlah besar senyawa bioaktif seperti polifenol, asam klorogenat,
flavonol, antosianidin, katekin, rutin, tannin, dan asam ferulat yang membuatnya tergolong
sebagai salah satu superfood.
Senyawa fenolik yang tinggi dalam cascara memainkan peran penting dalam pencegahan banyak penyakit kronis karena memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi dan anti-karsinogenik. Selain itu, flavonoid yang sama yang ditemukan dalam dark chocolate juga berlimpah dalam cascara, yang dapat meningkatkan manfaat serupa bagi kesehatan jantung.
Pada 16-19 Maret 2023, Robustea berkesempatan tampil sebagai salah satu
exhibitor di Indonesia International Food & Hotel Expo-AllFood Indonesia di ICE BSD.
Hadirnya ROBUSTEA di pameran food supplier tangan pertama terbesar dan terlengkap ini berhasil menarik perhatian pengunjung umum maupun calon mitra. Banyak di antara pengunjung yang baru pertama kali mendengar dan mencoba teh cascara.
Kami memperkenalkan varian Puntang Bandung dan Bali Kintamani yang men-highlight origin dari cascara yang kami gunakan. Beliau tampak tertarik dengan varian Bali Kintamani dan mengajak berfoto bersama di depan booth ROBUSTEA. ROBUSTEA tidak hanya membantu persoalan di bidang perkebunan kopi, tetapi juga membantu menyokong perekonomian kerakyatan pada bidang kreatif kuliner. Saat ini produk teh cascara ROBUSTEA dapat ditemukan di official store ROBUSTEA di Tokopedia dan Shopee
Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya mengatakan, Robustea yang memanfaatkan kulit buah kopi untuk diolah menjadi teh merupakan inovasi mahasiswa yang juga mendukung isu ketahanan pangan.
Stevanus mengungkapkan, sistem pembelajaran di kampusnya khususnya pada prodi Food Business Technology selain mendapatkan ilmu di kelas mahasiswanyajuga harus bisa mempraktikkan ilmu yang didapat menjadi sebuah produk bisnis.
"Kami berharap produk-produk inovasi dari mahasiswa ini bisa diterima di market dan juga memberikan dampak signifikan secara sosial dan juga ekonomi," kata Stevanus.
Kepala Prodi Food Business Technology Ichsan menambahkan prodi ini memiliki ke khasan dengan pemahaman akan nilai-nilai bisnis dalam mengembangkan produk tekno pangan.
Diketahui tekno pangan menjadi bagaimana proses kesiapannya dimulai dari seleksi bahan baku stelah dipanen kemudian diolah diawetkan dikemas dan didistribusikan sampai ke tangan konsumen.
"Mahasiswa kita juga mempelajari prinsip bisnis yang melingkup semua proses tekno pangan, tujuannya agar produk inovasi mereka tidak berhenti ditugas akhir namun dapat diaplikasikan setelah bahkan sebelum bekerja," tukas Ichsan. (RO/Z-5)