Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MAHASISWA program studi Food Business Technology Universitas Prasetiya Mulya sukses mengembangkan usaha pengolahan cascara/kulit buah kopi dengan produk berupa teh cascara celup dan bubuk bernama Robustea.
Pengembangan usaha itu dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2020, yaitu Alexander Bryan, Karyn Joy, Portia Bellezza, Raelen Angelina Halim, dan Valerie Chou. Usaha ini dikembangkan dalam mata kuliah Food Business Creation dan Food Business Development.
Robustea mengangkat permasalahan di industri kopi di Indonesia, terutama pada perkebunan dan pengolahan kopi. Pengolahan biji kopi menghasilkan sekitar 40% limbah pangan karena bagian kulit dan daging buahnya tidak digunakan.
Baca juga : Blusukan Online Warung NKRI Digital Gelar Pelatihan Keterampilan Usaha
"Padahal, cascara memiliki manfaat kesehatan yang banyak dan potensi ekonomi yang besar apabila diolah dengan baik untuk konsumsi manusia," kata Alexander Bryan.
Teh Cascara Robustea dirintis pada 7 September 2022 untuk menyediakan alternatif teh yang premium, kaya dalam flavor dan aroma, minuman rendah kafein dan tinggi antioksidan. Selain itu, usaha ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas pekebun kopi lokal dan mendukung pengolahan tanaman kopi yang berkelanjutan.
Saat ini terdapat 4 varian rasa dari teh cascara Robustea, yaitu Puntang Bandung, Bali Kintamani, Blume, dan Lux. Varian Puntang Bandung dan Bali Kintamani masuk ke dalam lini produk Single Origin.
Baca juga : Industri Sambut Baik Revisi Aturan PLTS Atap
Lini Single Origin Cascara memberikan highlight kepada daerah masing-masing penghasil cascara. Setiap daerah memiliki varietas kopi, jenis tanah, dan mikroklimat yang berbeda-beda, menghasilkan cascara dengan cita rasa yang unik dan spesifik.
Puntang Bandung mempunyai profil rasa yang sedikit smokey dengan hint rasa caramel dan prune, sedangkan Bali Kintamani memiliki rasa asam yang menyegarkan. Blume dan Lux masuk ke dalam lini produk Tisane.
Lini Cascara Tisane menawarkan pengalaman menikmati teh cascara dengan campuran bunga yang telah dikurasi, menghasilkan profil rasa yang menarik. Cascara dicampur dengan bunga melati dan globe amaranth pada varian Blume, memberikan aroma yang menenangkan. Berbeda dari Blume, varian Lux yang mencampurkan cascara dengan bunga marigold menghasilkan rasa manis alami seperti madu.
Baca juga : Wirausaha Adalah: Pengertian, Sifat, Manfaat, dan Tujuan
Cascara memiliki profil gizi yang lebih kaya dibandingkan biji kopi sangrai, dengan komponen fungsional yang melimpah. Dalam 100-gram cascara mengandung sekitar 7 gram protein, jumlah yang sama dengan sebutir telur, dan 3.000 mg kalium, lebih dari enam buah pisang.
Selain itu, cascara mengandung Vitamin B kompleks, Vitamin E, Vitamin K, asam lemak esensial Omega 3, 6, dan 9, asam amino esensial, serat, zat besi, kalium, magnesium, selenium, dan kalsium.
Cascara mengandung sejumlah besar senyawa bioaktif seperti polifenol, asam klorogenat,
flavonol, antosianidin, katekin, rutin, tannin, dan asam ferulat yang membuatnya tergolong
sebagai salah satu superfood.
Baca juga : Festival Kopi Media Indonesia 2024 Konsisten Angkat Kopi Nusantara
Senyawa fenolik yang tinggi dalam cascara memainkan peran penting dalam pencegahan banyak penyakit kronis karena memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi dan anti-karsinogenik. Selain itu, flavonoid yang sama yang ditemukan dalam dark chocolate juga berlimpah dalam cascara, yang dapat meningkatkan manfaat serupa bagi kesehatan jantung.
Pada 16-19 Maret 2023, Robustea berkesempatan tampil sebagai salah satu
exhibitor di Indonesia International Food & Hotel Expo-AllFood Indonesia di ICE BSD.
Hadirnya ROBUSTEA di pameran food supplier tangan pertama terbesar dan terlengkap ini berhasil menarik perhatian pengunjung umum maupun calon mitra. Banyak di antara pengunjung yang baru pertama kali mendengar dan mencoba teh cascara.
Baca juga : Contoh Ide Usaha Kecil-kecilan di Rumah
Kami memperkenalkan varian Puntang Bandung dan Bali Kintamani yang men-highlight origin dari cascara yang kami gunakan. Beliau tampak tertarik dengan varian Bali Kintamani dan mengajak berfoto bersama di depan booth ROBUSTEA. ROBUSTEA tidak hanya membantu persoalan di bidang perkebunan kopi, tetapi juga membantu menyokong perekonomian kerakyatan pada bidang kreatif kuliner. Saat ini produk teh cascara ROBUSTEA dapat ditemukan di official store ROBUSTEA di Tokopedia dan Shopee
Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya mengatakan, Robustea yang memanfaatkan kulit buah kopi untuk diolah menjadi teh merupakan inovasi mahasiswa yang juga mendukung isu ketahanan pangan.
Stevanus mengungkapkan, sistem pembelajaran di kampusnya khususnya pada prodi Food Business Technology selain mendapatkan ilmu di kelas mahasiswanyajuga harus bisa mempraktikkan ilmu yang didapat menjadi sebuah produk bisnis.
Baca juga : Peserta Diplomat Success Challenge Ditantang Terapkan Strategi Bisnis dari Hulu ke Hilir
"Kami berharap produk-produk inovasi dari mahasiswa ini bisa diterima di market dan juga memberikan dampak signifikan secara sosial dan juga ekonomi," kata Stevanus.
Kepala Prodi Food Business Technology Ichsan menambahkan prodi ini memiliki ke khasan dengan pemahaman akan nilai-nilai bisnis dalam mengembangkan produk tekno pangan.
Diketahui tekno pangan menjadi bagaimana proses kesiapannya dimulai dari seleksi bahan baku stelah dipanen kemudian diolah diawetkan dikemas dan didistribusikan sampai ke tangan konsumen.
Baca juga : Dorong Hilirisasi, Kementan Gelar Roasting Class bagi Mahasiswa Polbangtan
"Mahasiswa kita juga mempelajari prinsip bisnis yang melingkup semua proses tekno pangan, tujuannya agar produk inovasi mereka tidak berhenti ditugas akhir namun dapat diaplikasikan setelah bahkan sebelum bekerja," tukas Ichsan. (RO/Z-5)
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia, dikenal karena cita rasanya yang khas serta kandungan kafein yang memberi efek menyegarkan dan meningkatkan fokus.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Logo ini tidak hanya menjadi identitas visual, tetapi juga penanda penting bagi konsumen bahwa produk yang mereka beli berasal dari perkebunan teh dalam negeri,
Ilmuwan menyebut dua cangkir teh tanpa gula sehari mengurangi risiko penyakit tersebut hingga 21%. Namun, jika gula atau pemanis ditambahkan, manfaatnya akan hilang
TEH Butong, yang diproduksi dari unit Bah Butong milik PTPN IV Regional II, tampil pada National Tea Competition (NTC) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Teh Indonesia (ATI)
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
Selain memberikan rasa yang nikmat dan efek menenangkan, teh dapat menjadi sekutu alami bagi penderita diabetes.
penderita diabetes tentu harus mempertimbangkan berbagai hal dalam memilih teh untuk dikonsumsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved