Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENELITIAN terbaru menemukan fakta bahwa meminum dua cangkir teh sehari dapat secara drastis menurunkan risiko gagal jantung dan strok. Catatannya, jangan menambahkan gula.
Ilmuwan menyebut dua cangkir teh tanpa gula sehari mengurangi risiko penyakit tersebut hingga 21%. Namun, jika gula atau pemanis ditambahkan, manfaatnya akan hilang.
Peneliti dari Universitas Nantong, Tiongkok, menggunakan data dari 177.810 orang dewasa di Inggris, dengan usia rata-rata sekitar 55 tahun. Dari jumlah tersebut, 147.903 adalah peminum teh, dan 68,2% tidak menambahkan gula dan pemanis.
Semuanya sehat pada awal penelitian, tetapi selama rata-rata 12,7 tahun, 15.003 kasus penyakit kardiovaskular terdiagnosis, termasuk 2.679 stroke dan 2.908 gagal jantung, seperti yang dilaporkan dalam Jurnal Internasional Kardiologi Risiko Kardiovaskular dan Pencegahan, dilansir dari Daily Mail, Kamis (3/7).
Mereka yang minum hingga dua cangkir teh tanpa pemanis sehari memiliki risiko gagal jantung 21 persen lebih rendah, peluang terkena stroke 14 persen lebih rendah, dan 7 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terdiagnosis penyakit jantung koroner.
Tidak ditemukan efek seperti itu pada teh manis. Diduga secangkir teh tanpa pemanis lebih baik dalam mengawetkan senyawa aktif biologis, termasuk polifenol, dalam teh, yang memiliki efek antioksidan dan antiradang.
Baik gula maupun pemanis buatan dapat meningkatkan resistensi insulin dan disregulasi metabolisme, yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang sudah diketahui. (H-2)
Selain memberikan rasa yang nikmat dan efek menenangkan, teh dapat menjadi sekutu alami bagi penderita diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved