Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Peringatan Zero Waste Internasional Kolaborasikan Aksi Menuju Target Nol Emisi 

Mediaindonesia.com
03/4/2023 22:14
Peringatan Zero Waste Internasional Kolaborasikan Aksi Menuju Target Nol Emisi 
kegiatan Jelajah Bersih Negeri 2023(Dok. Pribadi)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 30 Maret 2023 awal peringatan International Day of Zero Waste. Tak sekadar menyuarakan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, peringatan ini mendorong kolaborasi aksi nyata menuju nol emisi

Sebelumnya pada 14 Desember 2022, Majelis Umum PBB mencanangkan International Day of Zero Waste dan diperingati setiap 30 Maret. Resolusi ini diusulkan oleh Turki dan 105 negara lainnya. 

Peringatan Zero Waste International mendorong komunitas global beralih ke ekonomi sirkular. Dengan menekankan kolaborasi, pengelolaan sampah secara berkelanjutan akan tercapai.

Baca juga : Pemilahan Sampah Berbasis Sumber, DLHK Kota Denpasar Sosialisasi Door to Door

Di Indonesia, aksi International Day of Zero Waste pun sudah dilakukan, salah satunya melalui kerja sama antara komunitas, pemerintah, swasta dan BUMN dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 Februari lalu lewat Jelajah Bersih Negeri 2023 dan Compost Day 2023.

Kegiatan Jelajah Bersih Negeri 2023 didukung oleh PT Pertamina (Persero), dan pihak lainnya berlangsung sejak 8 hingga 19 Februari 2023.

Baca juga : Program TOSS Kabupaten Klungkung Jadi Role Model Pengolahan Sampah

Direktur Penanganan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengapresiasi dukungan berbagai pihak, baik masyarakat, dunia usaha, khususnya BUMN dalam kegiatan HPSN 2023. 

“Pengelolaan sampah harus dilakukan semangat kolaborasi yang kuat,” katanya.

Tak hanya memasifkan upaya pengurangan sampah, HPSN 2023 yang mengusung kampanye “Zero Waste Zero Emission” menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor tersebut.

Ini sekaligus sebagai respon terhadap komitmen enhanced nationally determined contribution (NDC) yang telah disampaikan ke UNFCCC pada tahun 2022 lalu.

“Dalam sektor waste, Indonesia harus menurunkan emisi gas rumah kaca minimal 30 juta ton CO2eq,” imbuh Novrizal.

Dalam Jelajah Bersih Negeri yang diikuti ribuan pesepeda, selama hampir dua pekan memotret pengelolaan sampah terbaik di Indonesia. Kegiatan ini terbagi dalam dua jalur menuju Jakarta. 

Tim perdana memulai start touring dari Bali melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara tim selatan dimulai dari Yogyakarta, Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan Jakarta. 

Khusus jalur utara telah memotret beberapa pengelolaan sampah terbaik seperti di Desa Penglipuran, Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung, Bali. 

Selain itu juga memotret partisipasi publik di Muncar Banyuwangi, industri recycling plastik di Pasuruan, serta pengolahan sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya. 

Selanjutnya, pengembangan refuse derived fuel (RDF) di Tuban, pengolahan sampah organik skala besar di Kudus, serta bank sampah binaan PT Pertamina (Persero) di Indramayu. 
Sementara untuk jalur selatan tim mengunjungi bank sampah pertama di Indonesia dan berangkat dari Yogyakarta. 

Adapun titik awal start yakni di Bank Sampah Gemah Ripah, Kabupaten Bantul. Kemudian ke pengolahan sampah di Kabupaten Banyumas, salah satunya instalasi BSF Plant.

Selanjutnya ke RDF Plant Kabupaten Cilacap (skala kota pertama di Indonesia), Bank Sampah Bersinar Kabupaten Bandung, gerakan masyarakat Partai Ember di Depok, dan selanjutnya masuk Jakarta. 

Tak hanya itu, KLHK juga menggaungkan “Gerakan Nasional Compost Day, Kompos Satu Negeri” dalam rangkaian HPSN 2023.

Seluruh masyarakat di Indonesia dapat memilah dan mengolah sampah organik yang berasal dari rumah tangga secara mandiri.

Jika seluruh masyarakat Indonesia melakukan pengomposan sampah organik sisa makanan setiap tahunnya secara mandiri di rumah, maka 10,92 Juta ton sampah organik tidak dibawa ke TPA. Ini dapat menurunkan emisi GRK sebesar 6,834 juta ton CO2eq.

“Harapannya upaya ini mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca,” ungkap Novrizal. (RO/Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya