Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Hindari Hoaks Demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Mediaindonesia.com
03/4/2023 16:52
Hindari Hoaks Demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa
.(MI/HO)

DALAM beberapa tahun terakhir terjadi revolusi dalam proses komunikasi antar manusia. Kehadiran internet sebagai bentuk media baru (new media) membentuk pola baru komunikasi antar masyarakat. 

Anggota Fraksi PKB Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah, mengatakan satu perubahan yang paling penting ialah meningkatnya interaktifitas dan konektifitas. Ruang Digital menawarkan keaktifan yang tidak bisa diberikan oleh media tradisional. Aspek interaktifitas ini menjadi karakter utama bagi ruang digital.

"Di era medsos ini, kebenaran menjadi tidak dipikirkan oleh orang-orang. Yang penting menarik dan itu disampaikan terus menerus. Maka itu akan menjadi kebenaran baru yang belum tentu benar," kata Taufiq dalam diskusi yang disaksikan daring, Senin (3/4).

Baca juga: Tangkal Hoaks, Anggota DPR Sarankan Saring Informasi Sebelum Sharing

Berdasarkan data 2023, jumlah simcard lebih banyak dari penduduk Indonesia. Penduduk Indonesia mencapai 276,4 juta, sedangkan simcard-nya mencapai 353,8 juta. 

Sedangkan pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 212 juta atau 77%. Pengguna yang aktif di medsos saat ini sudah mencapai 60% lebih.

Menurut dia, keleluasaan berdiskusi di media sosial menyiratkan beberapa dampak negatif. Salah satu yang dipotret ialah hadir dan meningkatnya intensitas ujaran kebencian (hate speech).

Baca juga: Forum Kerukunan Umat Beragama di Alor Tolak Politik Identitas

Secara sederhana, hate speech ini merujuk pada ekspresi menghasut, menyebarkan, membenarkan kebencian yang biasanya berkaitan dengan suku ras dan agama yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa.

"Literasi digital harus terus digalakkan agar masyarakat semakin bijak dalam berinteraksi di ruang digital," tegasnya.

Dosen komunikasi Universitas Bung Karno, Meistra Budiasa, mengungkapkan beberapa tipikal hoaks. Mulai dari informasi yang disebar sifatnya menghasut, sumber penyebar tidak jelas, hingga adanya unsur ideologi atau fanatik.

Menurutnya, informasi hoaks dapat menipu masyarakat. Untuk menghindari jeratan hoaks, maka yang paling penting dalam melihat kabar bohong yakni dari kredibelitas dari informasi yang diterima.

"Karena banyak informasi hoaks yang hanya sifatnya menghasut, kemudian kita terprovokasi dan berdampak kerugian bagi kehidupan sosial masyarakat," kata Meistra.

Kata dia, digitalisasi merupakan ruang ekspresi, aktulisasi, dan jaringan yang harus dimanfaatkan secara positif. Pemanfaatan konten digital untuk membuat hal-hal kreatif, produktif, dan adaptif.

Lebih lanjut, kata Meistra, masyarakat harus lebih kritis melihat informasi dari jejaring web atau konten yang sifatnya memprovokasi, membuat bias, tidak jelas.

"Dalam melihat digital, kita harus produktif, jadikan digitalisasi sebagai peluang, menyaring konten informasi dengan bijak, dan menjadikan digital sebagai jendela informasi serta jaringan," ujarnya. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya