Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENANAMKAN cinta Indonesia atau cinta keberagaman akan lebih mudah terjadi bila kita mengenal dari dekat tentang Indonesia. Karena itu, bagi generasi muda apalagi yang berdaya beli tinggi haruslah mendahulukan berwisata di Nusantara ini.
"Nggak keren banget kalau ada orang ngaku cinta Indonesia dan teriak NKRI harga mati tapi kalau punya duit wisatanya ke luar ngeri," kata tegas Jumhur Hidayat saat menghadiri acara peringatan ulang tahun pertama Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (FSP Parekraf) KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh IndonesiaI) di Hotel Grand Kemang Jakarta, Jumat (31/3).
Baca juga: Pandangan Liburan Keren Kini tidak Harus ke Luar Negeri
"Padahal betapa banyaknya objek wisata dari Sabang hingga Marauke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote yang bisa dikunjungi oleh orang Indonesia.” kata Jumhur.
Kesadaran ber-Indonesia, menurut Jumhur yang juga Ketua Umum FSP Parekraf KSPSI, harus dimulai dengan mengenal Indonesia dari dekat.
"Untuk mereka yang beruntung memiliki kelebihan dana sebaiknya memanfaatkan peluang ini, daripada menghabiskannya untuk berwisata keluar negeri yang lambat laun juga bisa menggerus kecintaan terhadap Indonesia," jelasnya.
11 Juta Orang Indonesia Beriwisata ke Luar Negeri
Senada dengan Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara di Lido Bogor, nampaknya Jumhur juga merasa sangat prihatin karena sekitar 11 juta orang Indonesia berwisata ke luar negeri dan menghabiskan sekitar Rp150 triliun tiap tahunnya.
Ini sungguh jumlah dana yang sangat besar dan bila sebagian saja bisa direm dan dialihkan ke wisata nusantara maka akan sangat menggairahkan perekonomian nasional.
Baca juga: Presiden: Laju Masyarakat yang Liburan ke Luar Negeri Harus Ditekan
“Kita di Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus mengkampanyekan tagline Indonesian Tourists for Indonesian Tourism First karena bila wisata lokal berkembang maka juga akan menggairahkan pekerja pariwisata termasuk gairah untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pekerjanya”, pungkas Jumhur.
Pada acara peringatan setahun FSP Parekraf KSPSI yang bermotokan “Profesional, Melayani dan Sejahtera” juga diungkapkan bahwa saat ini telah terdapat 18 Pengurus Daerah Propinsi terutama di daerah yang memiliki objek wisata.
Baca juga: Optimisme Pengembangan Sektor Pariwisata Nasional Harus Terus Dijaga
Peringatan yang dilakukan secara hybrid melalui online dan juga pertemuan fisik itu dihadiri oleh para pengurus FSP Parekraf di antaranya, Raslina Rasyidin dan sesepuh aktivis Serikat Pekerja Pariwisata Theo R Tulung, Oris Lanamana dan Djoko Susilo, tokoh aktivis pekerja dari Bali Putu Gunanta dan Ayu Budiasih serta dari NTB Yustinus Habur. (RO/S-4)
Diharapkan ajang ini menjadi sarana efektif untuk menarik lebih banyak wisatawan asing ke Indonesia, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
Masa karantina bukan hanya ajang pelatihan teknis, tetapi juga momentum penting untuk membentuk karakter dan mentalitas sebagai seorang duta bangsa.
Sebanyak 400 peserta ambil bagian lomba makan otak-otak ini. Uniknya para peserta mengenakan beragam kostum unik untuk menarik perhatian para juri.
Lembang, sebuah kawasan yang terletak di utara Bandung, Jawa Barat, menyimpan berbagai keindahan alam dan atraksi wisata
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
10 peninggalan kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara kala itu, baik berupa prasasti, candi maupun situs bersejarah
pakaian adat Aceh dengan berbagai motif unik dan desain menawan yang mengandung filosofi tersendiri sebagai bentuk kekayaan budaya Indonesia
senjata tradisional Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang kuat, dulunya digunakan untuk berperang, berburu dan bekerja
tarian Sulawesi Tengah sebagai simbol dan ciri khas budaya setempat, tercipta dari kebiasaan dan adat istiadat masyarakat Sulawesi Tengah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved