Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERSATUAN Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 30 Maret sebagai hari Zero Waste Internasional untuk kemudian diperingati setiap tahunnya ke depan. Peringatan itu dibuat karena sektor limbah berkontribusi secara signifikan terhadap krisis iklim di dunia.
Umat manusia menghasilkan sekitar 2,24 miliar ton limbah padat setiap tahunnya. Dari jumlah itu, hanya 55% yang kemudian dikelola di fasilitas yang memadai.
Dalam laporan yang dirilis oleh Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA), sistem Zero Waste adalah cara tercepat dan paling terjangkau untuk mengupayakan agar pemanasan global tidak melebihi 1,5°C.
Baca juga : Zero Waste, Zero Emission Jadi Babak Paru Pengelolaan Sampah di Indonesia
"Potensi pengurangan emisi karbon dari pengelolaan sampah secara global telah dikaji dengan mengambil studi kasus dari 8 kota di dunia, di mana menunjukkan bahwa rata-rata kota-kota ini bisa mengurangi emisi GRK sebesar 84% pada tahun 2030, bila strategi zero waste diterapkan secara penuh," kata Angota Tim Penulis GAIA, Neil Tangri, Kamis (30/3).
Pasalnya, sektor pengelolaan sampah menyumbang sekitar 3.3% emisi gas rumah kaca (GRK) global, dan menjadi penyumbang emisi gas metana terbesar kelima.
Neil menilai, perbaikan sistem pengelolaan seperti pemisahan sampah sejak dari sumber, daur ulang dan pengomposan dapat memotong emisi dari sektor persampahan lebih dari 1,4 juta ton, setara dengan emisi dari 300 juta mobil per tahun atau setara dengan berhentinya semua kendaraan bermotor di Amerika Serikat selama 1 tahun.
Baca juga : 40% Masyarakat Indonesia Belum Miliki Akses Pelayanan Pengumpulan Sampah
“Pengelolaan sampah yang baik merupakan solusi perubahan iklim yang nyata ada di depan kita. Solusi tersebut tidak membutuhkan teknologi yang mahal dan megah dan hanya membutuhkan perhatian lebih pada apa yang kita produksi dan konsumsi, dan bagaimana kita mengelolanya ketika sudah tidak bisa dimanfaatkan,” beber dia. (Z-4)
PERINGATAN International Day of Zero Waste hari ini menjadi tahun pertama perayaannya. Zero waste, zero emission akan menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia.
Rahmat mengatakan pihaknya mengedepankan penggunaan material bangunan besertifikasi, termasuk besi berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia).
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Semua pihak harus serius menangani sampah khususnya sampah plastik, bisa dimulai dengan wisatawan tidak membawa botol minuman dan tempat makan plastik sekali pakai
Menteri Siti turun langsung memungut sampah dan memasukannya ke dalam karung untuk kemudian dilakukan penimbangan.
KLHK meminta pemerintah daerah melakukana antisipasi dengan menyiapkan tempat-tempat sampah yang memadai di daerah ramai pemudik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta masyarakat, terutama para pemudik, tidak menggunakan barang-barang sekali pakai seperti plastik atau styrofoam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved