Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYAKIT batu ginjal atau medisnya nefrolitiasis merupakan terbentuknya materi padat dan keras yang menyerupai batu pada ginjal. Batu tersebut berasal dari garam dan mineral di dalam ginjal. Masalah kesehatan ini bisa muncul di sepanjang saluran urine.
Batu ginjal muncul karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal dan menumpuk di bagian ginjal. Zat kimia yang bisa membentuk batu dan menyumbat saluran ginjal adalah asam oksalat dan kalsium. Seiring berjalannya waktu, kedua zat tersebut bisa semakin keras hingga seperti batu.
Setelah terbentuk atau memadat, batu bisa menetap di ginjal atau berjalan ke arah saluran kemih. Terkadang, batu yang kecil dapat keluar melalui urin tanpa menimbulkan rasa sakit. Namun, batu yang terlalu besar dapat mengganggu cadangan urin di ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. Hal ini yang menimbulkan rasa sakit.
Baca juga: Waspadai Penyakit Ginjal, Cara Pencegahan dan Gejalanya
Dikutip dari yankes.kemenkes berikut gejala atau ciri-ciri batu ginjal:
1. Sering buang air kecil.
2. Buang air kecil dalam jumlah sedikit.
3. Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat.
4. Urine berbau tidak sedap.
5. Mual dan muntah.
6. Gelisah.
7. Demam atau menggigil.
Baca juga: Waspada, Penyakit Ginjal Kronis Tahap Awal Sering Tanpa Gejala
Selain yang disebutkan diatas, ciri lain bisa diketahui dari karakteristik rasa nyeri.
1. Rasa sakit hebat di bagian samping pinggang atau perut bagian bawah.
2. Rasa sakit yang menjalar ke perut bagian bawah sampai pangkal paha.
3. Pada pria terasa nyeri di testis dan skrotum.
4. Nyeri atau rasa terbakar ketika buang air kecil.
Dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa jenis obat guna meredakan rasa nyeri dan membantu pelarutan batu pada saluran ureter. Jika rasa sakit sudah tidak lagi dipertahankan dan mempengaruhi fungsi atau kinerja ginjal, akan dianjurkan untuk melakukan operasi.
Lalu, bagaimana cara mengatasi dan mencegah penyakit batu ginjal secara mandiri? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Perbanyak minum air putih 2-3 liter per hari.
Penderita batu dianjurkan untuk meminum air putih dalam jumlah banyak. Minum air putih dapat membantu tubuh penderita untuk tetap terhidrasi, terutama saat berolahraga. Banyak minum air putih diketahui mampu membantu peluruhan batu ginjal berukuran kecil.
2. Mengecek label makanan.
Mengecek label makanan sebelum membeli menjadi hal yang penting. Penderita batu ginjal perlu mengurangi dan menghindari makanan yang mengandung natrium klorida, monosodium glutamat (MSG), dan natrium nitrat. Kandungan makanan yang banyak mengandung MSG diketahui dapat memperparah penyakit batu ginjal.
3. Memilih makanan dengan bijak.
Penderita penyakit batu ginjal perlu menambahkan menu bayam dan kacang-kacangan pada makanan mereka. Namun, jika jenis batu ginjal yang terbentuk dari kalsium oksalat, dokter akan meminta penderita menghindari makanan tinggi akan kandungan oksalat. Jenis makanan tinggi oksalat, seperti kacang-kacangan, produk kedelai, cokelat, gandum, buah bit, bayam, kangkung, dan tomat.
Makan terlalu banyak susu dan protein hewani diketahui mampu meningkatkan peluang terkena penyakit batu ginjal. Selain itu, kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit batu ginjal. Sementara buah jeruk, lemon, dan limau dapat membantu mencegah penyakit batu ginjal karena mengandung sitrat yang tinggi.
Penyakit batu ginjal terjadi akibat endapan kristal mineral dan garam yang mengganggu saluran kencing. Penyakit batu ginjal dapat menimbulkan infeksi, kerusakan pada ginjal, hingga gagal ginjal. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah penyakit batu ginjal? Cara mengatasi penyakit batu ginjal dengan memperbanyak minum air putih, mengonsumsi obat-obatan, dan tindakan operasi.
4. Hindari minuman bersoda.
5. Hindari suplemen vitamin C.
Kebiasaan mengonsumsi suplemen vitamin C, khususnya pria, menyebabkan risiko batu ginjal meningkat. Lebih baik pilih makanan yang mengandung vitamin C secara alami. (Z-2)
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved