Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HIMPUNAN Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi) Fakultas Ilmu Sosial dan Studi Global Universitas Budi Luhur menggelar Kompetisi Junior Short Diplomatic Course (JSDC) yang diikuti pelajar SMA-SMK se-Indonesia. Kompetisi yang berlangsung Selasa (7/3) dan merupakan kerja sama dengan Direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri mengangkat tema Democracy In A Changing World: Leadership And Solidarity.
Acara ini merupakan kegiatan rangkaian ulang tahun Yayasan Budi Luhur Cakti ke-44 yang bertujuan memberi pemahaman dan pengetahuan mengenai fungsi dan proses diplomasi. Kompetisi ini juga menjadi wadahn bagi peserta untuk menambah kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
"Universitas Budi Luhur sebagai institusi pendidikan mengedepankan nilai-nilai kebudiluhuran yang merupakan hal penting untuk para diplomat. Biasanya simulasi ini untuk mahasiswa tapi kali ini kita libatkan siswa SMA-SMK ini agar memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang diplomasi kepada mereka,”ujar Rektor Universitas Budi Luhur, . Wendi Usino dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/3).
Di sisi lain, Kepala Fungsi Politik dan Keamanan, Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Khairiyah Yuniarti mengatakan kegiatan sangat bermanfaat bagi pelajar untuk mengetahui dunia diplomasi dalam kerja sama antarnegara.
"Peserta bisa belajar bagaimana menjadi diplomat, menjadi representasi negara dari forum besar serta bagaimana menggunakan bahasa Inggris dengan praktik diplomasi. Ini kesempatan luar biasa,” jelasnya. (RO/R-2)
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved