Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TBC atau tuberkolosis di Indonesia sangat tinggi. Bahkan masih menjadi negara penyumbang terbanyak kedua di dunia setelah India.
Padahal pada 2020, berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) Indonesia berada di peringkat ke tiga kasus TBC terbanyak dengan 824.000 kasus.
Untuk memerangi TBC, kita harus mengenali dan memahami apa penyebab dan bagaimana penanganannya. Sosialisasi terus digencarkan berbagai pihak, nyatanya masyarakat belum sepenuhnya memahami TBC.
Baca juga: Jelang Hari Tuberkulosis Sedunia, Yuk Kenali Penyakit ini
Lantas, apa saja penyebab, gejala dan cara pengobatannya? Yuk di simak penjelasan berikut ini.
Sebelum kita membahas tentang penyebab nya, ada baiknya pahami terlebih dahulu pengertian dari TBC.
Baca juga: Pengobatan TBC Butuh Komitmen Kuat dari Pasien
TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru atau TBC biasa.
Sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis juga menyerang organ tubuh selain paru-paru. Ketika bakteri menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi tersebut dinamakan dengan tuberkulosis ekstra paru.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit TBC bisa berakibat fatal. Pengobatan penyakit ini biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk melawan infeksi dan mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.
TBC laten terjadi ketika penderitanya memiliki kuman di tubuh tetapi sistem imun berhasil mencegahnya supaya tidak menyebar. Penderitanya pun tidak memiliki gejala apapun, dan tidak menular.
Meski demikian, infeksinya masih hidup dan suatu hari nanti bisa menjadi aktif.
Jika kalian berisiko tinggi, dokter akan memberi obat untuk mencegah TB aktif. Beberapa faktor risiko yang memicu TB laten menjadi aktif adalah mengidap HIV, mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir, rontgen dada menunjukan kondisi yang tidak biasa, atau sistem kekebalan tiba-tiba melemah.
Seseorang yang sudah mengalami TBC aktif adalah saat kuman berkembang biak dan membuatnya menimbulkan gejala dan sakit. Bahkan, kalian juga dapat menyebarkan penyakit ini kepada orang lain.
Sebesar 90% kasus aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi TB laten. Infeksi TB laten atau aktif juga dapat resisten terhadap obat. Artinya obat tertentu tidak bekerja melawan bakteri.
Selain di sebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, ada sejumlah faktor yang membuat Anda tertular bakteri ini, meliputi:
Kuman penyebab virus tuberkulosis bersifat khusus, karakteristiknya perkembangan lambat dibandingkan penyakit lain.
Pada jenis TB laten sebagian besar tidak mengalami gejala. Berbeda dengan TB aktif yang biasanya menyebabkan banyak gejala. Biasanya gejala berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya, tergantung di mana bakteri TBC tumbuh.
TBC diobati berdasarkan jenisnya, laten atau aktif. Jika mengidap TBC laten namun berisiko berkembang menjadi aktif, dokter akan meresepkan obat-obatan TBC. Sedangkan untuk TBC aktif, pengidapnya perlu meminum antibiotik setidaknya selama enam hingga sembilan bulan.
Kedua tahapan di atas jika ditotal berlangsung minimal 6 bulan, bisa juga lebih, bahkan sampai 12 bulan. Namun, lamanya pengobatan ini tergantung pada berat ringannya penyakit TBC yang diderita pasien dan ditentukan tenaga kesehatan yang sudah terlatih. Jika diakhir tahap intensif hasil pemeriksaan dahak masih positif, maka tahap pengobatan ini akan ditambah 1 bulan. (Z-3)
Aplikasi bakteri pereduksi nitrat terpilih yang memiliki aktivitas mereduksi N2O tinggi dapat menurunkan emisi N2O di lahan sawah.
Tim ilmuwan Tiongkok berhasil mengidentifikasi spesies bakteri baru yang belum pernah ditemukan di Bumi. Mikroorganisme ini terdeteksi di dalam Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Penelitian menemukan 26 spesies mikroba baru dari ruang bersih NASA yang ekstrem dan steril. Lingkungan ini mempercepat evolusi mikroba akibat tekanan selektif unik.
MENYIMPAN sisa makanan di kulkas kerap dilakukan sejumlah orang. Akan tetapi, kebiasaan menyimpan makanan terutama nasi, mie, spagheti di kulkas bisa berbahaya untuk kesehatan.
Ilmuwan NASA, peneliti India dan Arab Saudi menemukan 26 spesies bakteri baru di dalam ruang steril, yang digunakan mempersiapkan peluncuran wahana Phoenix Mars Lander.
Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik telah menjadi tantangan besar dalam pengobatan jerawat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved