Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENGOBATI leptospirosis tergolong susah-susah gampang. Hal ini bergantung pada tingkat keparahan infeksi yang diderita pasien.
Mulai dari diagnosa, dokter akan mengamati dari gejala hingga riwayat penyakit pasien. Dikutip dari laman Alodokter.com, pasa kasus leptospirosis, dokter akan bertanya mengenai riwayat perjalanan, kondisi tempat tinggal, dan aktivitas yang dilakukan pasien selama 14 hari ke belakang. Pemeriksaan fisik menyeluruh dan beberapa tes penunjang juga akan dilakukan untuk memastikan tingkat keparahan leptospirosis.
Tes yang dilakukan diantaranya, tes tes darah, tes enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) atau rapid test, polymerase chain reaction (PCR), tes aglutinasi mikroskopik (MAT), pemindaian dengan CT scan atau USG serta kultur darah dan urine.
Baca juga: Waspada Leptospirosis Mengintai Saat Banjir
Pengobatan Leptospirosis
Leptospirosis yang ringan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Bahkan, bisa sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pada kondisi yang berat, pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Adapun, beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita leptospirosis yang bergejala berat di antaranya, pemberian obat-obatan. Jika gejala sudah timbul, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri. Perawatan di rumah sakit dilakukan bila infeksi telah berkembang makin parah dan menyerang organ (penyakit Weil). Pada kondisi ini, antibiotik akan diberikan melalui infus.
Baca juga: Waspada, Leptosirosis Menyerang Warga Semarang
Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa penanganan tambahan selerti pemberian infus cairan, pemberian vitamin K, pemasangan ventilator, pemantauan terhadap kerja jantung, transfusi darah jika terjadi perdarahan berat serta cuci darah. Adapun, kemungkinan sembuh dari penyakit Weil tergantung pada organ yang terserang infeksi dan tingkat keparahannya.
Pada pasien leptospirosis yang parah, kematian bisa terjadi karena perdarahan atau akibat komplikasi pada paru-paru atau ginjal. Leptospirosis yang tidak diobati dengan baik dapat mengakibatkan penyakit Weil. (Z-10)
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Hazardous material suit ini dirancang khusus untuk melindungi pemakainya dari bahan atau zat berbahaya, termasuk bahan kimia, partikel biologis, dan virus, termasuk virus corona.
PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan peringatan wabah malaria setelah sejumlah kasus lokal ditemukan di dua negara bagian.
Total 905 kasus kolera terkonfirmasi pada Rabu, 4 Oktober 2023, sedangkan 4.609 kasus lainnya tercatat kasus suspek.
Wabah campak mendera Nigeria. Campak adalah virus sangat menular yang ditularkan melalui udara dan sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
PENYEBARAN virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) semakin mengkhawatirkan. Tercatat sebanyak 1.050 ekor hewan hewan ternak terinfeksi virus PMK.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, akan ada mobilitas hewan ternak dari daerah ke Kota Depok.
Untuk menjaga sapi terhindar dari PMK peternak bisa melakukan pelbagai hal. Seperti yang dilakukannya, dengan menjaga kualitas pakan. Karena jika pakan bermutu tinggi diberikan kepada sapi
Kebutuhan hewan ternak untuk kurban pada hari raya Idul Adha 1445 hirjiah tersebut tercukupi karena stok hewan ternak di Sulteng melimpah.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menyusun panduan ibadah kurban 1443 H/2022 untuk antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah marak di sejumlah daerah.
"(Hewan PMK bergejala) lepuh pada kuku hingga terlepas dan/atau menyebabkan pincang atau tidak bisa berjalan serta menyebabkan sangat kurus, hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved