Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KITA sering mendengar istilah dari etnosentrisme. Hal tersebut berhubungan dengan etnis atau identitas dari seseorang.
Setiap manusia memiliki identitas dan latar belakangnya masing-masing. Kendati demikian, ada oknum atau kelompok yang berpikir bahwa etnis atau latar belakangnya lebih superior dibandingkan orang lain.
KBBI mencatat bahwa etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri. Poin dari etnosentrisme ialah sikap menganggap bahwa kebudayaannya lebih baik dan lebih tinggi dibanding orang lain.
Dari pemikiran-pemikiran tersebut, munculnya praktik untuk menyerang masyarakat atau kelompok orang yang berasal dari kebudayaan atau latar belakang yang berbeda. Kecenderungan ini muncul karena sifat yang melihat budaya sendiri sebagai pusat dari keberagaman di masyarakat.
1. Sejarah.
Sejarah dapat menjadi penyebab dari etnosentrisme. Sejarah yang diajarkan secara glorifikatif kepada generasi selanjutnya, dapat menciptakan perspektif berbangga yang berlebihan. Menceritakan sejarah kepada generasi selanjutnya, haruslah selalu dalam dua sisi, baik dan buruknya.
2. Minimnya keberagaman.
Akibat dari tinggal dalam lingkungan yang bersifat homokultural, seseorang dapat menciptakan persepsi bahwa budayanyalah yang hanya ada. Selain itu, minimnya keberagaman dapat menciptakan sifat minimnya toleransi.
3. Prasangka.
Prasangka atau stereotip juga dapat menciptakan sifat etnosentrisme. Sifat ini muncul karena ketidaktahuan dan memegang teguh ketidaktahuan tersebut. Selain itu, gambaran yang terus muncul di media dan khalayak terhadap suatu latar belakang kebudayaan, dapat menciptakan persepsi subjektif kepada kelompok orang, yang sepenuhnya tidak benar.
Dampak dari sifat etnosentrisme dapat dibagi menjadi dua, yaitu dampak positif dan negatif.
1. Dampak negatif etnosentrisme.
a. Sifat etnosentrisme dapat menyebabkan perpecahan dan konflik horizontal antara suatu kelompok masyarakat dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Perpecahan ini, pastinya dapat menciptakan instabilitas suatu wilayah.
b. Tindakan etnosentrisme membuat kelompok masyarakat susah untuk menjalin kerjasama dan kolaborasi. Hal ini, disebabkan oleh proses penerimaan dan pembauran yang sudah gagal sejak awal. Dengan minimnya gotong royong dalam masyarakat, kemajuan akan susah untuk diraih.
c. Sifat etnosentrisme juga dapat disebabkan oleh stereotip atau prasangka yang tidak benar. Hal ini, dapat merendahkan martabat orang lain dan juga memberi penilaian yang tidak benar dan objektif terhadap kelompok atau individu yang memiliki latar belakang berbeda.
2. Dampak positif etnosentrisme.
a. Etnosentrisme yang baik dan tidak berlebihan juga memiliki dampak positif. Beberapa dampak positif dari sikap etnosentrisme seperti menumbuhkan jiwa patriotisme cinta tanah air, meningkatkan cinta dan pemahaman terhadap budaya dan adat istiadat. (Z-2)
Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat serta kebudayaan lain.
Hari Afro Sedunia, yang diperingati setiap 15 September sejak 2017, merayakan keindahan rambut Afro dan berfungsi sebagai simbol perlawanan terhadap diskriminasi rasial.
“BU, nama Ibu, kok, tidak ditulis di ijazahku? Kenapa hanya nama Bapak yang dituliskan? Kenapa, Bu? Sekolahku rasialis, ya, Bu?”
Atletico Madrid mendapat hukuman penutupan sebagian stadion mereka untuk dua pertandingan La Liga yaitu saat melawan Celta Vigo dan Osasuna.
Nico Williams, pemain depan Athletic Bilbao, mengalami pelecehan rasial oleh beberapa penonton saat timnya menghadapi Atletico Madrid dalam pertandingan La Liga.
CONCACAF akan melakukan "investigasi penuh" terhadap insiden pelecehan rasial dalam pertandingan Champions Cup antara Chivas Guadalajara dan Club America.
Sebaliknya, peserta kulit hitam, Asia, dan Hispanik tidak menunjukkan bias seperti itu. Mereka sama-sama mengasosiasikan kelompok mereka sendiri dan orang kulit putih dengan "manusia".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved