Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi RS Indriati Solo Baru dr Wachid Putranto menyebutkan, penyakit gagal ginjal kronis pada masyarakat banyak terjadi karena sering mengonsumsi obat pegal linu dan asam urat.
Ia mengamati konsumsi obat analgesik dalam jangka waktu lama seperti obat ibuprofen kemudian ada juga tren masyarakat dengan keluhan pegal linu dengan mudah membeli obat anti nyeri dan ketika kadar asam urat tinggi sering mengonsumsi allopurinol yang diminum sehari 3 kali.
Sedangkan obat anti nyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal. "Sehingga beberapa pasien gagal ginjal kronis yang saya temui mulai ada kerusakan ginjal karena obat-obat anti nyeri dan obat-obat asam urat," kata Wachid dalam Press Briefing, Selasa (7/3).
Baca juga : Gagal Ginjal Kronis Meningkat Hampir di Semua Provinsi
Selain itu, Wachid melanjutkan, penyebab terjadinya gagal ginjal kronis yang paling sering ditemukan adalah karena diabetes melitus, hipertensi dan gloerulonefritis atau peradangan ginjal. Kemudian ada juga ginjal polikistik atau kista pada ginjal yang bergerombol pada ginjal.
"Ada juga penyebab karena sumbatan baik karena batu saluran kencing, pembesaran prostat, maupun kanker," ujarnya.
Baca juga : Penting, Rujukan Tepat Waktu bagi Pasien Ginjal Kronis
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti menjelaskan pencegahan dan pengendalian penyakit gagal ginjal kronis bisa dimulai dari populasi sehat dengan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) kemudian pada populasi berisiko pengecekkan di tingkat puskesmas, dan populasi penyandang dengan treatment secondary prevention.
"Prioritas upaya pencegahan dan pengendalian gagal ginjal kronis melalui kegiatan promosi, preventif, dan deteksi dii melalui pendekatan keluarga dalam siklus kehidupan," kata Eva.
"Diharapkan komitmen kuat dan upaya yang terus menerus untuk edukasi masyarakat menjadi tanggung jawab bersama, kontribusi berbagai pihak diperlukan agar masyarakat semakin mengenal faktor risiko pencegahan gagal ginjal kronis," tambahnya. (Z-4)
Cokelat hitam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan polifenol yang bermanfaat untuk penderita penyakit ginjal kronis.
Penyakit gagal ginjal bisa terjadi akibat berbagai hal. Namun, di era saat ini, salah satu penyebab terjadinya penyakit tersebut adalah kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tak sehat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Decsa Medika Hertanto, Sp. PD mengatakan jangan memberikan buah alpukat kepada penderita gagal ginjal stadium 5.
Stadium awal penyakit ginjal kronik umumnya tanpa gejala. Keluhan umumnya timbul pada stadium lanjut.
Ketua Umum KPCDI Tony Richard Samosir mengaku miris melihat sikap pemerintah yang kurang memberikan perhatian kepada warga negaranya yang menjadi korban obat sirup beracun.
KELUARGA korban gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) mengaku tidak akan kendor dalam proses hukum yang masih berjalan hingga kini meski ada wacana santunan
Asam urat atau arthritis gout adalah penyakit sendi yang disebabkan tingginya kadar asam urat dalam darah.
PENYAKIT asam urat umumnya terjadi pada usia dewasa hingga lanjut usia (lansia). Namun, tahukah Anda, ternyata asam urat juga bisa terjadi pada anak atau disebut gout pediatric.
Meski bukan penyakit langka yang asing di telinga masyarakat, ternyata hingga saat ini masih banyak mitos terkait penyakit asam urat yang tersebar di masyarakat.
PENYAKIT asam urat terjadi akibat adanya penumpukan kristal monosodium urate di sekitar sendi. Asam urat disebut bukan terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Penyakit asam urat dapat menyerang siapa saja. Sering kali diabaikan karena gejala awalnya mirip dengan badan pegal biasa. Ini penyebab dan cara mencegahnya.
Rasa sakit yang dialami penderita asam urat dapat berlangsung antara 3 hingga 10 hari, dengan perkembangan gejala yang sangat cepat dalam beberapa jam pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved