Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
OBESITAS dan obesitas sentral merupakan masalah kesehatan global yang terus mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya.
Dengan perkiraan obesitas akan berdampak pada 1,9 miliar penduduk dunia pada 2035 . Masalah peningkatan prevalensi obesitas juga terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., menyampaikan bahwa menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa Indonesia meningkat dari 19,1% pada 2007 menjadi 35,4% pada 2018.
Angka tersebut menunjukkan bahwa obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling mendesak di Indonesia.
Peningkatan ini kemungkinan disebabkan oleh dua faktor: stigma mengenai obesitas dan ketidaksadaran akan tingkat keseriusan kondisi obesitas.
Faktanya, obesitas dapat menyebabkan komplikasi, seperti hiperglikemia, diabetes tipe-2, dan penyakit kardiovaskular.
Obesitas juga bisa menyebabkan kematian. Menurut penelitian, setiap 5 unit indeks massa tubuh (IMT) di atas 25kg/m2 dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 30%.
Obesitas juga bertanggung jawab atas 4,7 juta kematian dini setiap tahunnya. Untuk itu, tindakan nyata diperlukan untuk mencegah beban pada sistem kesehatan dan biaya sosial ekonomi yang disebabkan obesitas.
Bertepatan dengan World Obesity Day (WOD) yang jatuh pada 4 Maret, Kemenkes dan Novo Nordisk Indonesia mengajak semua pihak untuk mengambil peran dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan obesitas.
Selain itu,melakukan aksi nyata untuk mengubah persepsi buruk dan mendorong perubahan dalam penanganan obesitas.
Kemenkes juga menyampaikan apresiasi kepada Novo Nordisk Indonesia dan semua pihak yang telah menginisiasi berbagai gerakan terkait obesitas di Indonesia.
Sejalan dengan tema WOD tahun ini,“Mengubah Perspektif: Mari Bicara Tentang Obesitas (Changing Perspectives: Let's Talk About Obesity)", Novo Nordisk Indonesia berusaha untuk memantik diskusi tentang obesitas, mengubah norma dan memberikan dampak kesehatan yang baik untuk banyak orang, karena obesitas bukan hanya tentang “saya”, tetapi “kami”.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengubah persepsi negatif mengenai penyakit tersebut.
Karena stigma yang ada membuat masyarakat beranggapan bahwa obesitas bukanlah penyakit, namun kegagalan pribadi, walaupun fakta mengatakan bahwa faktor genetik atau keturunan berkontribusi pada 40%-70% kasus obesitas .
Stigma ini tentu memengaruhi kesehatan mental dan fisik pasien, dan dapat menghentikan mereka dalam mencari perawatan medis yang diperlukan.
Berbicara mengenai rendahnya kesadaran akan keseriusan obesitas, studi terbaru mengungkapkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia tidak disadari ketika dinilai menggunakan batas IMT saat ini (obesitas ≥ 27,0).
Hal ini menyebabkan walaupun ada peningkatan kasus penyakit kronis yang berkaitan dengan obesitas, prevalensi obesitas di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara maju.
Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI)dr. Dicky L.Tahapary, Sp.PD-KEMD, Ph.D. menyampaikan “Kami telah merilis publikasi yang menyarankan untuk merevisi nilai batas IMT ≥25 kg/m2, ambang batas ini mungkin lebih tepat untuk mendefinisikan obesitas pada populasi orang dewasa di Indonesia."
"Kami juga menyarakan untuk menambahkan Edmonton Obesity Staging System (EOSS) ke dalam klasifikasi antropometri untuk evaluasi klinis obesitas yang lebih baik,” jelas dr.Dicky.
Edmonton Obesity Staging System adalah sistem analisa yang mencakup faktor metabolik, fisik, psikologis dan evaluasi klinis untuk memberikan opsi intervensi obesitas yang terbaik.
Sistem ini mengklasifikasikan obesitas ke dalam 5 kategori (0–4 tingkatan), tingkat 0 menunjukkan tidak ada faktor risiko terkait obesitas atau gangguan kesehatan apa pun, dan tingkat 4 menunjukkan kecacatan parah akibat penyakit kronis terkait obesitas.
Selain itu, batas lingkar pinggangyang lebih rendah dari standar WHO harus diterapkan di Indonesia. Di banyak populasi Asia, prevalensi risiko metabolik yang tinggi terjadi pada WC yang lebih rendah dibandingkan dengan orang Eropa .
“Penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat bagaimana memahami dan melakukan pengukuran lingkar pinggang sendiri,” tambah dr. Dicky.
Dokter Dicky menyimpulkan bahwa temuan tersebut mendorong revisi batas optimal untuk pencegahan dini dan pengendalian obesitas.
Sebagai upaya mengatasi dan mengendalikan penyakit kronis ini, Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan mengatakan bahwa Novo Nordisk Indonesia fokus pada tiga area untuk mendorong perubahan terkait obesitas.
”Obesitas lebih dari sekadar kelebihan berat badan; ini adalah masalah kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, kami akan fokus pada tiga area," jelas Sreenivasan.
Tiga area itu meliputi pertama, pencegahan dengan bekerja untuk membangun lingkungan yang lebih sehat.
Kedua, pengakuan dengan bekerja untuk menumbuhkan empati bagi orang-orang dengan obesitas dan menjadikan obesitas sebagai prioritas perawatan kesehatan.
Ketiga, perawatan dengan bekerja untuk memastikan orang dengan obesitas memiliki akses ke perawatan berbasis sains dan komprehensif.
“Secara global, kami bekerja baik secara mandiri maupun dengan mitra kami untuk memajukan manajemen medis melalui pendidikan, advokasi, dukungan pasien, dan peningkatan akses ke perawatan untuk mendorong perubahan kasus obesitas," paparnya.
"Di Indonesia, kami juga menjajaki kemungkinan menjalankan beberapa program, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, tenaga kesehatan profesional, dan organisasi kesehatan sebagai aksi nyata untuk meningkatkan perawatan obesitas," tambah Sreenivasan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Novo Nordisk Indonesia akan meluncurkan website yang memberikan informasi tentang obesitas.
Selain itu, untuk membantu masyarakat Indonesia memahami obesitas lebih baik, Novo Nordisk Indonesia juga akan menghadirkan YouTube Live di channel Alodokter, Jumat, 10 Maret pukul 13.30 WIB. (RO/OL-09)
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
SEJUMLAH orang menggunakan obat kumur untuk membersihkan rongga mulut hingga menyegarkan napas. Di samping itu, ternyata obat kumur bisa berbahaya bagi kesehatan.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Dance singkat ini bukan cuma bisa membantu memperkuat sistem imun dan menjaga kesehatan paru-paru, tapi juga menjadi langkah mudah untuk hidup lebih sehat dan lebih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved