Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MAHASISWA Universitas Cambridge telah memilih opsi menu berbasis nabati, juga berbagai program lainnya di seluruh dunia yang ikut mendorong institusi swasta serta publik untuk lebih berkelanjutan. Pada Februari lalu, hampir tiga perempat perwakilan Serikat Mahasiswa Universitas Cambridge memilih menu 100% berbasis nabati di kampus mereka.
Capaian tersebut dirayakan para mahasiswa sebagai langkah signifikan menuju keadilan iklim untuk semua orang di bumi. Saat ini, mereka mulai menegosiasikan transisi menuju menu katering berbasis nabati dengan bantuan program Plant-Based Universities yang diinisiasi oleh organisasi untuk keadilan hewan dan iklim, Animal Rebellion.
Di Indonesia, program serupa juga mendapatkan atensi, dan ikut membantu menyajikan makanan yang lebih ramah lingkungan, yaitu Nutrisi Esok Hari inisiatif yang diinisiasi oleh Act For Farmed Animals.
Koalisi perlindungan hewan internasional Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja, menawarkan dukungan dan pelatihan untuk institusi swasta dan publik yang bersedia menyajikan setidaknya 20% makanan berbasis nabati di restoran, kafe, dan kantin mereka.
Program tersebut meliputi bantuan secara gratis oleh ahli gizi profesional dan koki ahli masakan nabati. Sejauh ini, komitmen yang dikumpulkan oleh Nutrisi Esok Hari berpotensi membantu menyajikan 65.054 makanan berbasis nabati per tahunnya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan terkait jumlah orang yang memilih untuk menerapkan pola makan berbasis nabati di seluruh dunia. Salah satu alasan penting yang melatarbelakangi hal tersebut adalah adanya darurat iklim, karena produk hewani seperti daging sapi dan produk susu merupakan beberapa makanan dengan polusi yang sangat tinggi untuk dikonsumsi," ungkap Among Prakosa, Manajer Program NutrisiEsok Hari di Indonesia dalam keterangan tertulis diterima mediaindonesia.com.
"Pilihan individu itu penting. Namun saat kita memikirkan dampak yang dapat diberikan oleh organisasi yang menyajikan ribuan makanan per harinya, penting untuk melibatkan mereka dalam perubahan ini juga," lanjutnya.
baca juga: Konsumen Makanan Berbasis Vegan Meningkat
Di Indonesia, ada enam institusi dengan lebih dari 500 siswa di tiga provinsi yang berkomitmen untuk menyajikan menu 100% berbasis nabati setidaknya satu hari dalam seminggu.
Setelah dialog yang dilakukan dengan Nutrisi Esok Hari pada 2021, tiga institusi telah menyajikan menu 100% berbasis nabati setidaknya satu hari dalam seminggu, denganjumlah sajian 18.506 menu makanan berbasis nabati.
Tiga institusi lainnya akan mulai mengimplementasikan komitmen tersebut di tahun ini. Dan secara keseluruhan diperkirakan 65.054 menu makanan berbasis hewani akan dialihkan ke pilihan yang lebih berkelanjutan dan lebih sehat.
Kemajuan tersebut merupakan contoh bagaimana perubahan kecil dapat berdampak besar bagi bumi dan kesehatan manusia. (N-1)
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
"Karena Pulau Gag masuk dalam kategori pulau kecil, kegiatan penambangan bukan kegiatan yang diprioritaskan, serta dilarang sebagaimana Pasal 1 angka 3, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K,"
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Salah satu penyebab utama banjir rob adalah kondisi geologi tanah di wilayah tersebut yang masih berupa aluvial muda dan dominan lempung, sehingga air pasang sulit meresap ke dalam tanah.
Pada 2024, Climate Hack mengangkat isu-isu iklim krusial seperti pengelolaan sumber daya alam, limbah, transportasi, hingga pertanian dan kehutanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved