Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rendahnya Penilaian terhadap Diri Penghambat Utama Guru untuk Berubah

Mediaindonesia.com
28/2/2023 17:19
Rendahnya Penilaian terhadap Diri Penghambat Utama Guru untuk Berubah
Fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama guru beradaptasi dengan perubahan.(Dokumentasi pribadi.)

KONDISI pandemi covid-19 mendorong sejumlah inovasi dan transformasi pendidikan dilangsungkan dalam waktu yang relatif cepat. Sebut saja penggunaan teknologi yang intens dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kebijakan kurikulum merdeka. Dalam situasi ini, guru, sebagai garda terdepan pendidikan dituntut adaptif dalam menyikapi setiap perubahan. Namun, tak jarang juga didapati sejumlah guru di Indonesia yang masih belum memiliki kecakapan ini. 

Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta Rusmala Nainggolan memandang bahwa fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama guru beradaptasi dengan perubahan. "Dari pengalaman pribadi, saya masih menemui guru yang merasa dirinya tidak butuh dan tidak mampu lagi berubah. Akibatnya, guru berhenti belajar dan berhenti menciptakan inovasi pembelajaran dalam ruang kelas," ujar Rusmala dalam sesi webinar nasional yang digelar Quipper bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kegiatan sosialisasi ini ditandai dengan penyelenggaraan webinar bertajuk Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan forum kepala sekolah PKKS Kota Semarang, Jawa Tengah.

Peran sekolah memiliki peran penting di sini. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja Pembelajaran Ditjen GTK Kemendikbudristek Medira Ferayanti menerangkan bahwa kecakapan memimpin (leadership) menjadi esensial bagi seorang kepala sekolah dalam membantu guru menghadapi setiap perubahan, contohnya dalam implementasi kurikulum merdeka. "Sebagai pemimpin, kepala sekolah tidak bisa hanya menyuruh dan mengimbau, tetapi harus memberi contoh (menjadi role model) yang baik. Apabila kepala sekolahnya semangat belajar, guru-guru yang lain pasti juga termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti perubahan," ujar Medira.

Medira juga menambahkan bahwa kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dengan memperkuat komunitas belajar, baik di dalam sekolah, antarsekolah, maupun Platform Merdeka Mengajar (PMM), platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. "Kepala sekolah bisa menjadwalkan kegiatan komunitas belajar yang di dalam sekolah dulu secara rutin. Untuk komunitas belajar antarsekolah dan PMM bisa menjadi dukungan tambahan," tambah Medira.

Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua PKSS Semarang sekaligus Kepala SMA Kesatrian 2 Semarang Sunarno menyampaikan pemanfaatan teknologi oleh guru di kotanya masih cukup terbatas. Adapun pemanfaatan teknologi pendidikan sebagai perangkat pengelolaan pendidikan menjadi topik bahasan pada forum PKKS ini. "Di Semarang masih banyak sekolah yang melaksanakan KBM menggunakan teknologi digital secara terbatas dan belum mengeksplorasi aplikasi-aplikasi yang tersedia saat ini secara maksimal. Sebagian besar guru menggunakan aplikasi offline misalnya PowerPoint dan hanya sebagian kecil guru memanfaatkan aplikasi online. Inilah yang sedang kita dorong terus," ungkap Sunarno.

Dengan kehadiran sosialisasi terkait pemanfaatan teknologi oleh Quipper, Sunarno mengungkapkan dirinya semakin paham keuntungan-keuntungan dari penggunaan teknologi pendidikan untuk mempermudah penyelenggaraan KBM dan mengelola sekolah. "Menurut saya, aplikasi seperti Quipper School Premium sangat dapat membantu penyelenggaraan KBM lebih efektif, menarik, dan berkualitas. Lebih dari itu, kepala sekolah juga dapat mengontrol KBM secara real time," ujar Sunarno.

Quipper School Premium Manager, Riza Purnama, mengatakan sosialisasi tersebut merupakan salah satu dukungan pihaknya bagi kepala sekolah dalam menghadapi tantangan perubahan pendidikan saat ini. "Kami sangat memahami bahwa menjadi kepala sekolah bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi di tengah dinamisnya dunia pendidikan. Melalui sosialisasi ini, Quipper ingin membekali kepala sekolah dengan pengetahuan praktik baik agar kepala sekolah dapat membangun kemandirian guru menghadapi perubahan," ungkap Riza.

Hingga Februari 2023, Quipper telah memberikan sosialisasi ini di sembilan forum kepala sekolah yang tersebar di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta, serta menjangkau lebih dari 230 sekolah di wilayah tersebut. Rangkaian sosialisasi dilanjutkan dengan penyelenggaraan webinar nasional pada 23 Februari 2023 yang merupakan hasil kolaborasi dengan Kemendikbudristek dalam rangka sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka dengan tajuk #BulanSerentakBergerak. Webinar ini dihadiri oleh ratusan kepala sekolah dari seluruh Indonesia. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya