Selasa 21 Februari 2023, 12:45 WIB

Bayi yang Lahir Prematur Berisiko Terkena Diabetes

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Bayi yang Lahir Prematur Berisiko Terkena Diabetes

ANTARA/Didik Suhartono
Ilustrasi

 

PROF Aman Bhakti Pulungan dari Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bayi prematur berisiko terkena diabetes tipe 2 apabila dia nantinya mengalami obesitas.

"Ketika dia tidak obesitas, risikonya berkurang," kata Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, dikutip Selasa (21/2).

Menurut Prof Aman, bayi yang terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah ketika dia obesitas lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 ketimbang bayi dengan berat badan lahir normal.

Baca juga: Prinsip 5210 Bisa Bantu Anak Anda Terhindar dari Diabetes

Dia kemudian mengingatkan orangtua agar tidak buru-buru meningkatkan berat badan anak mereka. Dia menyarankan, pemanfaatan aplikasi PrimaKu untuk membantu memantau tumbuh kembang anak.

"Peningkatan berat badan juga jangan terlalu banyak. Orang ingin cepat-cepat sekali meningkatkan berat badan, tidak usah. Masukkin saja ke kurva PrimaKu nanti setelah ukur koreksi. Ketika dikatakan gizi lebih atau obesitas, ya orangtuanya melakukan jangan sampai menjadi diabetes," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia itu.

Anak dengan diabetes umumnya memiliki gejala banyak buang air kecil (BAK), banyak minum, banyak makan, berat badan turun, lemas, dan yang semula tidak mengompol kembali mengompol.

"Kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, lemas dan tadinya tidak mengompol lalu mengompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan ini boleh langsung diperiksa," ungkap Prof Aman.

Berbicara penyebab, diabetes tipe 2 pada anak umumnya akibat penerapan gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik.

"Anaknya mager, main gawai melulu," pungkas Prof Aman. (Ant/OL-1)

Baca Juga

MI/Meilani Teniwut

Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2023, Mobbi Hadirkan Kampanye #IniJalanMudikku

👤Meilani Teniwut 🕔Selasa 21 Maret 2023, 11:30 WIB
Program mobbi Mudik Certified hadir untuk membantu mendukung kelancaran mudik lebaran 2023 dengan berbagai value yang bisa dinikmati...
Freepik

Indonesia Siap Masuk Endemi, Masyarakat Diingatkan Konsisten Terapkan Pola Hidup Sehat

👤Basuki Eka Purnama 🕔Selasa 21 Maret 2023, 11:00 WIB
Masyarakat perlu memiliki kesadaran bahwa kesehatan adalah anugerah Tuhan dan menjaganya merupakan tanggung jawab sebagai penerima anugerah...
Antara/Muhammad Ayudha

Baznas Salurkan Bantuan Pangan dari Raja Salman

👤Naufal Zuhdi 🕔Selasa 21 Maret 2023, 10:55 WIB
Baznas menyalurkan bantuan paket pangan Ramadan dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSrelief), lembaga bantuan kemanusiaan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya