Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RATUSAN dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) menolak gelar profesor kehormatan yang diberikan kepada pejabat publik di UGM.
Menanggapi hal itu, pengamatpendidikan dan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan mengatakan bahwa di luar negeri gelar profesor kehormatan juga ada, namun di Indonesia kelihatannya memang perguruan tinggi disebut kurang selektif kaitannya dengan regulasinya untuk gelar tersebut.
"Regulasinya itu belum sepenuhnya bisa mengover siapa sosok yang layak untuk menjadi profesor kehormatan," ucap Cecep saat dihubungi pada Jumat (17/2).
Baca juga: Siswa Smamda Ciptakan Teknologi Minimalisir Gagal Panen saat Cuaca Ekstrem
Cecep menjelaskan bahwa perguruan tinggi yang memberikan gelar profesor itu tidak salah, karena ada regulasinya. Tapi menurutnya, ada kelemahan di regulasi.
"Harusnya regulasinya itu mengunci orang yang mendapat gelar profesor kehormatan bukan karena pejabat atau bukan pejabat, tapi dari karyanya yang selevel dengan profesor, baik dia pengajar di perguruan tinggi maupun bukan," tegas Cecep.
Baca juga: Binus University Ikut Andil 'Workshop Design Thinking' Tingkat ASEAN
"Misalnya periset di BRIN yang menemukan sesuatu, dan banyak orang seperti itu, itu bisa diapresiasi sebagai profesor kehormatan," sambung dia.
Cecep mengingatkan setelah seseorang mendapatkan gelar profesor kehormatan, maka orang itu punya kewajiban melekat sebagai profesor kehormatan di antaranya melakukan pengajaran, pendidikan, pengabdian di perguruan tinggi.
"Saran saya kita hargai pandangan UGM , profesor kehormatan boleh saja orang-orang yang punya prestasi selevel profesor tidak dikaitkan dengan status sosial ekonomi maupun jabatan di pemerintahan," pungkasnya. (H-3)
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Nantinya dosen dan mahasiswa akan mengunjungi Management and Science University (MSU), salah satu universitas di Malaysia yang memiliki nuansa modern dan digital.
BINUS SCHOOL Serpong kembali mencetak prestasi dengan 75% lulusannya diterima di universitas top dunia.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved