Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERPUSTAKAAN Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat terus memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan literasi masyarakat. Hal itu dilakukan dengan menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) kedua pihak.
“PWI dan Perpusnas adalah institusi pengelola peradaban yang tercatat di dalam sejarah panjang dunia. Kita berharap di tengah ledakan informasi, insan media mendapat referensi yang berkualitas dari perpustakaan dan sebaliknya, produk-produk insan media, baik dalam bentuk media online dan cetak,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam keterangannya, Sabtu (11/2).
Syarif Bando menjelaskan bahwa lewat kerja sama, perpustakaan bisa mendapatkan karya-karya intelektual dari insan media yang lebih berkualitas. Karya-karya tersebut akan sangat bermanfaat bagi pembangunan masyarakat pada masa akan datang.
“Ini akan membangun sinergitas menuju kolaborasi yang berkualitas dan penyajian informasi yang akuntabel, transparan, dan kredibel,” tambahnya.
Baca juga: Hari Pers Nasional 9 Februari, Sejarah dan Peranan
Kolaborasi kedua pihak bertujuan meningkatkan hubungan kelembagaan dalam pelaksanaan diseminasi informasi untuk penguatan literasi masyarakat. Perpusnas dan insan pers memiliki tugas yang penting dalam mencerdaskan bangsa lewat penguatan literasi.
“Perpusnas dan pers harus menyampaikan ke masyarakat mengenai pentingnya literasi. Karena ilmu pengetahuan mendukung terciptanya perkembangan teknologi. Teknologi itu bisa didapatkan dari membaca buku. Hal ini membuktikan dan menjelaskan mahalnya ilmu pengetahuan,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi pengembangan dan pemanfaatan sumber informasi perpustakaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya perpustakaan, pengembangan sumber daya manusia, optimalisasi publikasi dan diseminasi informasi tentang perpustakaan dan literasi, serta kegiatan lainnya yang disepakati antara Perpusnas dan PWI.
Adapun, dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dengan tema 'Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat', Presiden Joko Widodo mengingatkan peran utama media yang semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan post truth, pasca fakta dan pasca kebenaran.
Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth, dan membangun optimistis.
Presiden juga mengingatkan pers mengenai pemberitaan bertanggung jawab. Menurutnya, pers sudah bebas dan pemberitaan dapat dilakukan siapa saja.
"Kurang bebas apalagi kita sekarang, pers sudah mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya. Sekarang ini masalah utama, menurut saya membuat pemberitaan yang bertanggung jawab, karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya," kata Presiden.
Selain itu, di tengah suasana seperti ini, media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Media arus utama menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope yang memberi harapan pada masyarakat.
"Saya minta semua pihak, baik kepada lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, untuk mendukung keberadaan media arus utama," tegas Jokowi.
Pernyataan Presiden tersebut selaras dengan maksud dan tujuan nota kesepahaman bersama Perpusnas-PWI.
Perpustakaan sebagai sumber informasi terpercaya dapat menjadi referensi wartawan dalam menyajikan pemberitaan yang valid dan benar untuk masyarakat.
Di sisi lain, PWI melalui jejaring media dan wartawan juga memiliki kewajiban untuk mengoptimalisaskan publikasi dan diseminasi informasi tentang perpustakaan dan literasi. Sehingga bisa bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berita yang diproduksi.
“Media massa perlu melakukan kolaborasi-kolaborasi dengan banyak pihak terkait dengan literasi, salah satunya dengan Perpustakaan Nasional. Jadi saya kira media massa dan Perpustakaan Nasional punya visi dan misi yang sama, sehingga perlu ada kerjasama-kerjasama yang baik ke depan,” tutup Ketua Forum Pemimpin Redaksi, Arifin Asydhad. (Van/OL-09)
Rapat Pleno PWI Pusat, Rabu (22/5), menetapkan PWI Provinsi Riau sebagai Tuan Rumah Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025.
Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad berkomitmen gelar UKW Gratis
Dadang Supriatna mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PWI Pusat dan Dewan Pers yang telah memberikan penghargaan bergengsi tingkat nasional
Dalam pemilihan putaran kedua, Hendry memperoleh 47 suara, sedangkan Atal mengumpulkan 41 suara. Sehingga, Hendry Ch Bangun dinyatakan terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat.
PWI Lampung nyatakan dukungannya kepada Atal S Depari untuk kembali memimpin Ketua PWI Pusat.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
Kolaborasi bernama BICOLLAB ini berlangsung selama tiga tahun dan bertujuan meningkatkan kemampuan diagnostik, sistem kualitas, dan prosedur biosafety di BBVet Wates.
Perguruan tinggi perlu menggandeng industri untuk membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Kerja sama dengan Glavkosmos menjadi simbol keseriusan kami dalam membangun ekosistem teknologi nasional yang berdaya saing global.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved