Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenkes: Obat yang Diduga Penyebab Gagal Ginjal Sudah Ditarik

M. Iqbal Al Machmudi
07/2/2023 18:41
Kemenkes: Obat yang Diduga Penyebab Gagal Ginjal Sudah Ditarik
Dittipidter Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus gagal ginjal akut pada anak di Jakarta (30/1/2023).(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan industri farmasi yang produknya diduga menyebabkan kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal (GGAPA) kembali muncul sudah melakukan penarikan produk secara sukarela (voluntary recall). Penarikan produk dilakukan oleh PT Pharos Indonesia terhadap produk Praxion.

"Hasil koordinasi dengan Badan POM mereka (industri farmasi) sudah melakukan voluntary recall. Industri farmasi yang obat siropnya ada di riwayat kasus ini menarik produknya dari peredaran yang ada. Kita tunggu tentunya hasilnya" kata Nadia saat dihubungi, Selasa (7/2).

Baca juga: Hadiri Sidang Gugatan Class Action Kasus Gagal Ginjal, Keluarga Pakai Kaos 'Kukira Obat Ternyata Racun'

Dengan adanya kejadian ini Kemenkes bersama Badan POM mengambil langkah-langkah investigasi terhadap produksi daripada obat-obat sirop pada kedua kasus anyar tersebut.

"Sebagai langkah awal dilakukan penghentian produksi dan distribusi untuk jenis obat sebagai langkah awal. Kemudian pengujian sampel baik dari sisa obat produksi maupun distribusi, kita tunggu hasilnya," ujarnya.

Sambil menunggu proses daripada investigasi selesai ini kembali bahwa fasilitas kesehatan kita anjurkan untuk menggunakan obat untuk anak-anak dalam bentuk racikan.

"Sebisa mungkin kalau ada pilihan bisa menggunakan racikan sampai hasilnya selesai. Kami kembali jika ada anak tidak bisa buang air kecil maka segera dilakukan rujukan," katanya.

Diketahui, sejak Desember 2022 sudah tidak ada lagi laporan penambahan kasus GGAPA baru bahkan di rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan tidak ada laporan gejala GGAPA pada anak seperti intensitas BAK anak yang berkurang, demam, dan sebagainya.

Namun di awal Februari 2023 kembali ada dua laporan dari DKI Jakarta yakni anak berusia 1 tahun dan 7 tahun. Kemenkes langsung berkoordinasi dengan Badan POM terkait kejadian ini. (OL-17)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya