Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan industri farmasi yang produknya diduga menyebabkan kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal (GGAPA) kembali muncul sudah melakukan penarikan produk secara sukarela (voluntary recall). Penarikan produk dilakukan oleh PT Pharos Indonesia terhadap produk Praxion.
"Hasil koordinasi dengan Badan POM mereka (industri farmasi) sudah melakukan voluntary recall. Industri farmasi yang obat siropnya ada di riwayat kasus ini menarik produknya dari peredaran yang ada. Kita tunggu tentunya hasilnya" kata Nadia saat dihubungi, Selasa (7/2).
Dengan adanya kejadian ini Kemenkes bersama Badan POM mengambil langkah-langkah investigasi terhadap produksi daripada obat-obat sirop pada kedua kasus anyar tersebut.
"Sebagai langkah awal dilakukan penghentian produksi dan distribusi untuk jenis obat sebagai langkah awal. Kemudian pengujian sampel baik dari sisa obat produksi maupun distribusi, kita tunggu hasilnya," ujarnya.
Sambil menunggu proses daripada investigasi selesai ini kembali bahwa fasilitas kesehatan kita anjurkan untuk menggunakan obat untuk anak-anak dalam bentuk racikan.
"Sebisa mungkin kalau ada pilihan bisa menggunakan racikan sampai hasilnya selesai. Kami kembali jika ada anak tidak bisa buang air kecil maka segera dilakukan rujukan," katanya.
Diketahui, sejak Desember 2022 sudah tidak ada lagi laporan penambahan kasus GGAPA baru bahkan di rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan tidak ada laporan gejala GGAPA pada anak seperti intensitas BAK anak yang berkurang, demam, dan sebagainya.
Namun di awal Februari 2023 kembali ada dua laporan dari DKI Jakarta yakni anak berusia 1 tahun dan 7 tahun. Kemenkes langsung berkoordinasi dengan Badan POM terkait kejadian ini. (OL-17)
Belum sempurnanya sistem daya tahan tubuh si kecil membuat mereka rentan mengalami batuk pilek. Berikut langkah-langkah yang dapat Bunda lakukan untuk meredakannya.
Produsen farmasi disebut harus ikut bertanggung jawab atas kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Ketua Umum KPCDI Tony Richard Samosir mengaku miris melihat sikap pemerintah yang kurang memberikan perhatian kepada warga negaranya yang menjadi korban obat sirup beracun.
VONIS hukuman 2 tahun penjara pada 4 terdakwa kasus obat sirop beracun yang sebabkan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) dari Pengadilan Negeri (PN) Kediri dinilai tidak adil.
KUASA hukum terdakwa kasus gagal ginjal akut, Yunus Adhi Prabowo, mengajukan pembelaan atau pledoi atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Kota Kediri, Rabu (18/10).
Mediasi antara pemerintah dan keluarga korban perlu diteruskan untuk menghindari kerugian dan menjaga kesehatan korban yang kini masih terus menjalani perawatan intensif.
UNTUK mendukung dokter yang mengabdi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas pemerintah memberikan tunjangan khusus bagoi dokter-dokter spesialis hingga subspesialis.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved