Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PAKAR epidemiologi pencemaran udara dan surveilans lingkungan Universitas Indonesia (UI) Budi Haryanto mengajak masyarakat berperan dalam pengurangan emisi karbon dengan membatasi penggunaan listrik di rumah untuk hal-hal yang memang perlu dan seperlunya saja.
"Kalau kita mau berperan, kurangi jumlah penggunaan listrik. Di kota besar, siang pun menggunakan lampu, itu dikurangi. AC digunakan saat diperlukan saja, tapi yang terjadi AC nyala terus. Itu hal yang sederhana di level perorangan," kata Budi saat dihubungi terkait Hari Pengurangan Emisi Karbon Internasional, Sabtu (28/1).
Ia mengatakan masyarakat harus menyadari bahwa penggunaan listrik sehari-hari juga termasuk dalam pembakaran energi, karena dalam prosesnya operasional pembangkit listrik menggunakan solar yang menghasilkan emisi karbon.
Baca juga: Perkenalkan Isu Perlindungan Gambut Lewat Pameran Seni di Kala Senja
Selain penggunaan listrik, pemakaian kendaraan bermotor untuk perjalanan juga menyebarkan emisi karbon untuk udara. Sehingga, ia berharap masyarakat paham bahwa kegiatan sehari-hari masih bisa memicu munculnya emisi karbon.
"Semakin banyak menggunakan kendaraan bermotor dan listrik, maka itu akan mengemisikan karbon," ucapnya.
Menurut Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), UI ini, perlu ada sosialisasi dan penyuluhan untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang emisi karbon yang bisa mencemari udara.
Penerapan gaya hidup ramah lingkungan seperti mematikan lampu atau TV yang tidak digunakan merupakan hasil dari pemahaman yang baik masyarakat, dan ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi masyarakat maupun pihak berwenang.
Cara sederhana yang bisa diterapkan di level masyarakat untuk membantu mengurangi emisi karbon, kata Budi, adalah dengan pemakaian kendaraan bermotor yang seefisien mungkin.
Seperti pergi bersama-sama ke beberapa tempat agar tidak menambah pembakaran dari banyak kendaraan yang menyebabkan emisi. Serta mengatur penggunaan listrik di rumah.
Oleh karena itu, diperlukan transportasi publik yang nyaman sehingga masyarakat tidak menggunakan kendaraan sendiri, kemudian gunakanlah kendaraan umum bertenaga listrik berbasis baterai, LRT, serta MRT, pungkas Budi. (Ant/OL-1)
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved