Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Presiden Beberkan Faktor Penghambat Penurunan Stunting

Andhika Prasetyo
25/1/2023 11:23
Presiden Beberkan Faktor Penghambat Penurunan Stunting
Petugas mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Banjar Gelogor Carik, Denpasar, Bali, Rabu (18/1/2023).(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan ketimpangan infrastruktur atau fasilitas kesehatan adalah masalah utama yang menghambat penurunan angka penderita stunting di Indonesia.

Dari segi kuantitas, jumlah posyandu dan puskesmas di Tanah Air sedianya sudah mencukupi. Kementerian Kesehatan mencatat ada sekitar 300.000 posyandu dan 10.200 puskesmas.

Jika dibandingkan dengan total balita di Indonesia yang mencapai 21,8 juta jiwa, artinya setiap satu posyandu bisa melayani 72 anak. Hanya saja, yang menjadi persoalan, fasilitas kesehatan itu tersebar secara tidak merata.

Baca juga: BMKG: Potensi Hujan Lebat di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia Esok Hari

Baca juga: Seleksi Petugas Haji 2023 Gunakan CAT, Kemenag: Transformasi Digital

"Sebetulnya infrastruktur lembaga yang kita miliki kalau digerakkan betul dan bisa bergerak dengan baik, mudah menyelesaikan persoalan ini. Problemnya, puskesmas, posyandu tidak tersebar merata. Ada yang satu kecamatan punya tujuh. Ada yang satu kecamatan punya dua. Ada yang satu kecamatan kurang dari satu. Pemerataan ini yang harus dilihat," ujar Jokowi saat membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana, dan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (25/1).

Selain itu, masalah lain adalah kurangnya peralatan medis seperti USG dan alat timbang. Menurutnya, dengan anggaran yang dimiliki, Kementerian Kesehatan seharusnya bisa menyuplai secara maksimal semua kebutuhan tersebut ke seluruh puskesmas dan posyandu di Indonesia.

"Anggaran Kemenkes berapa sih? Kan gede banget. Tahun ini diberikan semuanya, lah. Timbangan harganya berapa sih? USG harganya berapa? Kan murah banget. Masa tidak bisa membelikan, negara sebesar ini? Masa tidak bisa setiap posyandu ada? Tahun ini mesti diselesaikan semua," tegas Kepala Negara.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah penderita stunting di Indonesia per akhir 2022 sebesar 21,26%.

Meski sudah turun drastis dari 37% di 2014, Jokowi menganggap angka itu masih jauh dari target 14% di 2024 mendatang.

"Target 14% di 2024 harus bisa kita capai. Saya yakin dengan kekuatan bersama, semua bergerak, angka itu tidaj sulit untuk dicapai," tandasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya