Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wisuda UKI, Rektor: Belajar Sepanjang Hayat Kunci Sukses di Tengah Persaingan

Faustinus Nua
18/1/2023 17:47
Wisuda UKI, Rektor: Belajar Sepanjang Hayat Kunci Sukses di Tengah Persaingan
Wisuda UKI(Dok. UKI)

UNIVERSITAS Kristen Indonesia (UKI) sukses menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka pelantikan wisudawan Tahun Akademik 2021/2022 untuk Program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma.

Rektor UKI Dhaniswara K. Harjono mengingatkan wisudawan bahwa saat ini perubahan terjadi dengan begitu cepat, kompetisi menjadi semakin tajam dan apabila tidak tanggap, maka akan tertinggal. Sehingga, lifelong learning atau belajar sepanjang hayat merupakan kunci kesuksesan di tengah-tengah persaingan ketat saat ini.

“Life long learning adalah kunci kesuksesan di tengah-tengah persaingan ketat saat ini. Kita saksikan banyaknya inovasi yang muncul dan kita melakukan berbagai terobosan untuk menyiasati kesulitan yang kita hadapi. Dengan belajar terus menerus kita akan selalu siap menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi dan meningkatkan kualitas hidup kita,” ujar Dhaniswara dalam keterangannya, Rabu (18/1).

Dia mengungkapkan, wisudawan kali ini merupakan angkatan yang berhasil menyelesaikan studi dalam situasi yang tidak biasa, yaitu proses pembelajaran bauran atau hybrid di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas. 

Hampir seluruh kelas terselenggara secara daring/online selama lebih kurang 2,5 tahun. Pandemi Covid 19 telah merubah cara pandang terhadap pelaksanaan pembelajaran tradisional.

“Perjuangan UKI untuk Indonesia di masa depan sehingga pembelajaran tidak boleh terhenti meskipun dalam keterbatasan. Wisudawan adalah angkatan yang tangguh, yang ditempa oleh keadaan yang tidak biasa sehingga kita percaya mereka akan dapat menghadapi tantangan-tantangan baru yang menghadang kelak,” imbuhnya.

Koordinator Peningkatan Mutu Kelembagaan Pendidikan Tinggi, LLDikti Wilayah 3 Jakarta, Norsanty Sayang, menyebut bahwa UKI mengimplementasi transformasi pendidikan tinggi terutama dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Begitupun dengan sumber daya manusia yang dihasilkan dari UKI menjadi generasi emas penerus bangsa.

"Sebagai generasi penerus bangsa, harus siap dan terus mengembangkan softskill dan hardskill yang dimiliki, guna memenangkan catur persaingan untuk melangkah ke dunia nyata," ucapnya.

“Selain meningkatkan hardskill dan softskill, saudara harus memperbanyak dengan literasi curriculum vitae orang-orang hebat disekitar saudara. Pelajari dan implementasikan mengenai target yang hendak dicapai. Karena, kesuksesan masa berkarir ditentukan hari ini,” tambah dia.

Baca juga : Keteladanan Guru sangat Penting dalam Proses Pelestarian Nilai-Nilai Kebangsaan

Pada prosesi pelantikan wisudawan, Rektor UKI melantik 30 wisudawan dengan prestasi akademik terbaik di Fakultasnya. Pada program sarjana terdapat 19 lulusan yang mendapatkan predikat cum laude dengan IPK tertinggi yaitu 3.99 diraih oleh Andrew Michael Effendi dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional. Wisudawan Program Pascasarjana, Prodi Magister Pendidikan Agama Kristen, Valentino Reykliv Mokali berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4.00.

IPK tertinggi lulusan Program Doktor diraih oleh Juaniva Sidharta dari Prodi Doktor Pendidikan Agama Kristen (PAK), dengan IPK 4.00. Adapun IPK tertinggi lulusan program diploma diraih oleh Tania Salsadilla (Prodi Manajemen Pajak), Ali Akbar Girimartani (Prodi Fisioterapi), Hana Daniella (Prodi Perbankan dan Keuangan), Rotua M. Harianja (Prodi Keperawatan).

Wisuda kali ini juga terasa istimewa karena UKI meluluskan mahasiswa dari program studi doktor dan memiliki wisudawan lulusan pertama program studi Doktor Pendidikan Agama Kristen.

Wakil Rektor UKI bidang Keuangan dan Pemasaran, Juaniva Sidharta, merupakan lulusan pertama Prodi Doktor PAK UKI dengan Predikat Cumlaude. Juaniva Sidharta berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Pendidikan Agama Kristen terhadap Praktik Etika Bisnis dalam Praksis Pajak, Riba dan Suap Pada Generasi Millennial’.

Menurut Juaniva, dalam perjalanan kehidupan manusia, baik untuk menghidupi diri maupun keluarganya ada berbagai hal praktik etika yang ditemukan di dalam menerapkan bisnis. Bahkan, tidak jarang demi keuntungan bisnis semata, nilai moral atau legalitas diabaikan, ajaran agama dilanggar serta menghalalkan segala cara demi untuk memuaskan keinginannya.

“Keluarga merupakan dasar/pondasi yang penting di dalam pengenalan pertama untuk Pendidikan Agama Kristen (PAK), terutama pada generasi millennial. PAK tidak dapat diabaikan begitu saja dan pengaruhnya sungguh luar biasa untuk membentuk karakter anak-anak muda (termasuk generasi millennial),” urainya.

Kata Juaniva, pentingnya PAK bagi generasi millennial juga disebabkan karena adanya berbagai macam isu seputar praktik etika dalam berbisnis yang berpengaruh bagi mereka. Salah satu harapan yang dicapai dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana PAK efektif dalam meningkatkan religiusitas dan nantinya akan menentukan karakter generasi millennial di dalam berbisnis.

"Harapan ke depan, hendaknya ada pembekalan PAK yang terprogram untuk generasi millennial agar mereka senantiasa memiliki keengganan dan rasa malu untuk melakukan tindakan tidak terpuji dalam berbagai praktik bisnis yang dilakukan,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya