Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Penyebab Lansia Enggan Vaksin Booster

Basuki Eka Purnama
12/1/2023 13:15
Ini Penyebab Lansia Enggan Vaksin Booster
Nakes menyuntikkan vaksin covid-19 dosis keempat atau booster kedua pada seorang lansia di Aula Kelurahan Pandanwangi, Malang, Jawa Timur.(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

ISU sosial dan sulitnya mendapat akses informasi menjadi hambatan bagi kelompok rentan, termasuk lansia, untuk mendapatkan vaksin booster covid-19.

"Hambatan ini termasuk ketidakpercayaan terhadap covid-19, vaksin, dan tenaga kesehatan secara umum yang disebabkan informasi kurang jelas," ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Agatha Tyas dalam kampanye Peningkatan Kepercayaan Lansia Terhadap Vaksin Covid-19, dikutip Kamis (12/1).

Lebih lanjut, Agatha mengatakan beberapa hambatan yang kerap ditemui dalam sosialisasi vaksin booster terhadap lansia antara lain hambatan administrasi, finansial, infrastruktur, akses informasi, serta sosial dan perilaku.

Baca juga: 70,58% Lansia Terlindungi Vaksin Covid-19 Lengkap

Vaksin membawa penyakit baru, mengandung sel babi, terdapat chip, sentimen, dan tidak percaya covid-19, merupakan isu yang sering beredar tentang vaksin.

Menurut Agatha, misinformasi yang sering terjadi mengenai kesehatan terutama imunisasi, vaksinasi, dan covid-19, membuat masyarakat cenderung lebih cepat menyimpulkan dari pengalaman tanpa berkonsultasi dengan ahlinya.

Selain itu, kurangnya kader yang mengerti tentang isu kesehatan juga dianggap sebagai hambatan peningkatan vaksin booster.

"Di lapangan, sebagian besar hambatannya itu sosial dan perilaku, kayak enggak dibolehin sama keluarganya sendiri karena hoaks nanti vaksin menyebabkan penyakit dan lainnya," kata Agatha.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cakupan nasional vaksin covid-19 dosis ketiga hingga 2 Januari 2023 baru mencapai 33,36% dari yang ditargetkan.

Capaian vaksinasi lansia sebagai kelompok rentan memiliki capaian yang rendah, di mana hanya satu dari tiga lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster.

Sebagai solusi untuk menjangkau lebih banyak lansia yang melakukan vaksinasi, khususnya booster, adalah dengan memberdayakan kader-kader di tiap wilayah.

Menurut Agatha, sebagian lansia lebih percaya orang-orang yang berasal dari lingkungan sekitar mereka dibandingkan dengan tenaga kesehatan.

"Solusinya kita harus memberdayakan masyarakatnya. Kalau yang ngejelasin orang-orang yang jauh seperti dokter dan tenaga kesehatan, mereka tidak akan mengerti, tapi akan lebih mudah kalau yang jelasin teman-teman sebayanya atau keluarga dia," pungkas Agatha. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya