Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Salah satu pegiat molecular gastronomy, Ronald Prasanto menanggapi kasus yang sedang marak menarik perhatian yakni keracunan jajanan pasar ciki kebul nitrogen atau cikbul.
Menurut Ron, demikian biasa disapa, nitrogen cair tidak berbahaya di tangan orang yang paham dan mengerti sifatnya. "Dulu saya bagikan dragon breath ini ke pelanggan, tapi dengan metode yang berbeda dengan yang di jual di street vendor, jadi dragon breath fokusnya harus kepada pelepasan tekanan (preasure release) ini yang membuat asap, dengan teori tersebut, kita harus mencari makanan yg berongga banyak, seperti popcorn dan harus dry product, supaya tidak nempel di lidah," katanya saat diwawancara Media Indonesia, Selasa (10/1).
Ron pernah melihat di street vendor dengan penyajian yang ngawur, ciki dimasukkan dalam mangkuk kertas kemudian diguyur liquid nitrogen. "Nah ini yang kemudian menjadi sangat berbahaya karena saat disajikan kepada konsumen masih ada liquid nitrogennya, sebaiknya produsen sudah merendam produk (bisa popcorn/wafer) yang kemudian ditiriskan dahulu baru disajikan," kata pemilik Ron’s Laboratory, gerai gelato yang menggunakan teknik molecular gastronomy dalam pembuatannya, yakni penggabungan teknik memasak dengan ilmu kimia-fisika.
Dia menambahkan nitrogen cair berbahaya karena suhunya mencapai -198c, sehingga jika terkena kulit bisa mengalami frostbite. Frostbite adalah kondisi ketika kulit dan jaringan di bawahnya rusak atau mati akibat paparan suhu yang sangat dingin. "Dan semakin berbahaya jika mengenai bagian tubuh yang basah karena akan membeku secara instan seperti mata atau lidah," katanya.
Orangtua tidak bisa mendampingi anak jajan di sekolah, sehingga baiknya biasakan anak membawa bekal makanan atau camilan
Tidak hanya siswa, sejumlah orangtua turut menjadi korban keracunan dalam acara kenaikan kelas
Penyebab keracunan dari hidangan hajatan yang digelar pada Rabu (19/6) lalu itu dipicu bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (E.coli).
Total ada 26 warga yang mengalami keluhan seperti mual, muntah, diare dan pusing
Keracunan massal dialami anggota TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Damkar dan pekerja proyek.
kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Kampung Pasir Cau RT01/08 Desa Gunungsari. Seusai kegiatan, masyarakat yang hadir mendapatkan nasi boks berisi lauk-pauk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved