Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SEBANYAK 12 fakultas dan sekolah yang ada di Institut Teknologi Bandung
(ITB) berkomitmen memperkuat kolaborasi untuk mendukung tujuan
keberlanjutan global. Kolaborasi yang sudah terjalin dalam bentuk
penelitian dan program kuliah bersama akan diperluas di bidang lain
supaya makin berdampak ke masyarakat luas.
Duabelas fakultas dan sekolah di ITB ini menegaskan komitmen mereka
dalam collaborative talkshow bertajuk "Education Ecosystem for
Sustainnable World" yang berlangsung di Auditorium Gedung Freeport,
Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB, Bandung. Talkshow merupakan rangkaian acara perayaan ulang tahun SBM ITB yang ke-19.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiwsaan ITB yang sekaligus Plt
Dekan SBM ITB, Jaka Sembiring mengatakan, semua fakultas di ITB sudah
mengantisipasi perkembangan keberlanjutan global dalam pendididikan dan
pengabdian kepada masyarakat. SBM salah satunya, telah bekerjasama
dengan banyak mitra dari dalam dan luar negeri menggali prinsip-prinsip
dan penerapan bisnis berbasis environmental, sustainable and governance
(ESG).
"Kerja sama penting diawal implementasi dari ESG dan SDGs (Sustainable
development goals). Ini pintu masuk bagi kita berkolabroasi bersama di berbagai bidang," ujar Jaka Sembiring
Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi, Hayati Endah Sulistyawati mengatakan
iklim kolaborasi antar fakultas dan sekolah di ITB sudah terjalin lama.
Bahkan dalam dua hari terakhir dirinya dan beberapa dekan terus membahas proposal riset yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas. "Memang belum ideal dan masih perlu dikembangkan," ucapnya.
Dekan SBM ITB periode 2011-2020, Sudarso Kaderi Wiryono mengamini
kolaborasi di bidang riset antar fakultas di ITB sudah banyak dilakukan. Yang mungkin perlu diperkuat adalah kolaborasi pengabdian
kepada masyarakat dan harus berdampak.
Sudarso mengusulkan beberapa fakultas membuat startup bersama. "SBM nanti bisa mendukung bagian bisnisnya. Kami bisa bantu aspek legal dan komersial atau mencarikan partner agar menjadi satu industri yang lebih besar dan jadi milik ITB," terangnya.
Duabelas Dekan
Dekan Sekolah Farmasi Ketut Adnyana mencontohkan, Sekolah Farmasi dan
SBM baru saja merampungkan studi kelayakan bersama tentang pre-clinical
laboratorium untuk BUMN farmasi, Biofarma. Sekolah Farmasi, juga telah
menelurkan produk berupa konsep ketahanan bahan baku lokal untuk
industri farmasi nasional dengan Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari
ITB.
"Sekarang kami sedang minta bantuan SBM untuk melakukan riset
pasar. Apakah ini bisa diterima apa tidak. Kami berharap kita punya
ketahanan dan kemandirian di bidang kesehatan dalam bentuk subtitusi
impor bahan baku, saat ini hampir 100% bahan baku farmasi kita impor,"
bebernya.
Talkhsow menghadirkan duabelas dekan fakultas dan sekolah yang ada di
ITB. Hadir pula Wakil Dekan Bidang Akademik Ilmu Teknologi Kebumian Irawan Meilano, Dekan Fakultas Matematika dan IPA Wahyu Sumitomo, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Rikrik Kusmara, Dekan Fakultas Teknik Industri Brian Yuliarto.
Selain itu ada Dekan Teknik Mesin Dirgantara Tatacipta Dirgantara, Dekan Teknik Sipil Lingkungan Edwan Kardena, Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Tutun Juhana, Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebiakan Sri Maryati serta Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Ridho Kresna Mattimena.
Petinggi keduabelas fakultas tersebut berjanji akan memperdalam kolaborasi mereka. Mereka sepakat untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dalam lingkup keberlanjutan global untuk kemajuan bersama. (N-2)
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, penandatanganan kerja sama yang dilakukan, meliputi berbagai bidang, sesuai dengan best practices dan tipologi masing-masing daerah.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved