Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Penyedia Jasa Bimbel Ini Rencanakan IPO Tahun Depan, Jadi yang Pertama di Sektor Pendidikan

Mediaindonesia.com
29/12/2022 16:03
Penyedia Jasa Bimbel Ini Rencanakan IPO Tahun Depan, Jadi yang Pertama di Sektor Pendidikan
Ilustrasi pelaksanaan Bimbel di Lavender BIna Cendikia(Dok. BMBL)

PENYEDIA jasa bimbingan belajar (bimbel) asal Depok, Jawa Barat, PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) akan IPO di awal 2023 Direktur Utama Lavender Bina Cendikia Galih Pandekar mengatakan, BMBL akan menjadi emiten yang pertama listing dari sektor pendidikan. 

Menurutnya Lavender akan tercatat di papan akselerasi dengan pergerakan saham yang volatil dengan rentang yang lebar. Galih menilai masih banyak kemungkinan dan kesempatan yang bisa terjadi bagi perseroan dengan program belajar yang ingin dicapai. Menurutnya perusahaan bimbingan belajar tidak banyak saat ini, sehingga persaingan tidak terlalu ketat.

"BMBL berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 280.000.000 saham baru pada 2-4 Januari 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujar Galih.

Selain itu, BMBL termasuk perusahaan yang sehat dari segi keuangan dan pendanaan. Setelah melakukan IPO, lanjutnya, arus kas Lavender akan menjadi lancar dan rasio utang juga menjadi rendah dibawah 5 persen.

Bersamaan dengan pencatatan saham akan dicatatkan pula sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BMBL, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia.

"Sebagai perusahaan yang pertama listing dari sektor Pendidikan Lavender menjadi semakin menarik dengan listing di papan akselerasi, dimana pergerakan saham di papan akselerasi ini begitu volatile dengan range yang lebar," kata Galih.

Dengan melakukan IPO, lanjut Galih, masih banyak banyak kemungkinan dan kesempatanyang bisa terjadi Lavender Bimbel dengan Program Berbeda dari yang Lainnya·

Baca juga : Gandeng Perusahaan Jepang, UP Gelar Seminar dan Diskusi Mitigasi Bencana

PT Lavender Bina Cendikia adalah perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan dengan spesifikasi bimbingan belajar dan konseling didirikan sejak 2011. Dibentuk oleh 2 orang dosen UI dengan hanya 8 llien dan sekarang berkembang mencapai 273 klien sebelum semester awal 2022.

Dengan produk yang bervariasi dan terus bertambah, perseroan memiliki produk andalan yang berbeda dan tidak dimiliki oleh kompetitor lain, yaitu program Supercamp atau karantina. Dimana program ini merupakan kontributor utama bagi perusahaan dalam meningkatkan revenue.

Lavender termasuk perusahaan yang sehat dari segi keuangan dan pendanaan. Dengan melakukan IPO, cash flow Lavender menjadi lancar, rasio utang juga menjadi rendah dibawah 5%. Saat ini perusahaan masih belum ada pinjaman jangka panjang sehingga jika nanti perusahaan berencana melakukan ekspansi, maka banyak pilihan pendanaan yang bisa perusahaan lakukan.

"Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor Pendidikan dengan orientasi membantu klient/siswa untuk mencapai tujuan utamanya nya untuk berhasil masuk ke perguruan tinggi favorit. Saat ini Lavender memiliki tingkat kelulusan mencapai rata-rata 86% dalam sepuluh tahun dan terus meningkat, tentu menjadi nilai tambah utama untuk perusahaan dan juga di mata client," kata Galih.

Lavender nanti dimasukkan ke papan akselerasi bergabung dengan sekitar 23 perusahaan yang lain. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan untuk Lavender berdasarkan dengan valuasi DCF yaitu Rp200 per saham dengan WACC:15.7% mengindikasikan pertumbuhan P/E di 51x di bawah P/E sektor papan akselerasi di kisaran 66x. Dengan begitu, harga IPO di Rp187-196 masih undervalued.

Dalam jangka panjang Lavender sebagai pioneer dalam perusahaan Pendidikan yang berani masuk bursa akan menjadi perusahaan yang cepat berkembang dan akan diikuti oleh perusahaan di bidang serupa. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik