Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEARSIPAN Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali mendapat pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di bawah kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kali ini, arsip yang diakui yakni milik Pusat Rehabilitasi Dr Suharso Surakarta tahun 1950-1980.
Kepala Arsip Nasional RI (ANRI) Imam Gunarto menjelaskan, sebelumnya arsip Jateng terkait Candi Borobudur juga diakui UNESCO pada 2017 lalu. Imam pun mengapresiasi Ganjar dan jajaran pemerintahan Jateng yang arsipnya berhasil memperoleh pengakuan dari UNESCO.
"Nah ini betul-betul perjuangan teman-teman kearsipan Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Pak Gubernur bisa memperoleh pengakuan UNESCO," kata Imam di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (29/12/2022).
Imam mengatakan, Jateng termasuk povinsi yang berhasil mengarsipkan dokumen sejarah. Terkait arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso Surakarta, Imam menyebut dokumen itu menjelaskan bagaimana perjuangan kemanusiaan di masa silam.
"Ada 25 negara yang ngevote dan kita termasuk yang berhasil karena semua ngevote karena nilainya arsip suharso ini memanusiakan manusia yang cacat akibat perang waktu itu, sehingga dia bisa hidup kembali, bisa gairah kembali menjalani hidupnya lebih baik," kata Imam.
Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa arsip memiliki peran penting dalam merekam semua kejadian, termasuk soal kemanusiaan. Seperti kata Bung Karno, kata Ganjar, sejarah tidak boleh hilang dan dilupakan.
"Ada sejarah yang tidak boleh hilang dan manusia hurus tahu karena ini peradaban manusia. Ternyata banyak sekali pribadi, lembaga, yang punya dedikasi yang sangat tinggi untuk kemanusiaan dan dunia mengakuinya melalui UNESCO," katanya.
"Dengan arsip yang sangat bagus, dan kemudian kita menunjukkan sebuah sesuatu kepada dunia, apalagi yang punya nilai kemanusiaan, punya nilai mungkin pada pengetahuan, pada lingkungan dan sebagainya," sambung Ganjar.
Ganjar pun berkomitmen untuk menjaga dan memberikan yang terbaik terkait kearsipan di Jateng. Menurut Ganjar, Indonesia bisa memengaruhi dunia melalui kearsipan yang terbaik.
"Kalau ini secara kearsipan bisa ditunjukkan, datanya bagus, kita sampai ke UNESCO, kita bisa mempengaruhi dunia. Bukan dunia yang mempengaruhi Indonesia," kata Ganjar. (OL-13)
Baca Juga: Unair Kukuhkan Empat Guru Besar, Rektor: Dorong Optimalkan Inovasi Anak Bangsa
Liburan tak harus jauh dan mahal. Anda bisa mengajak anak ke Taman Mini Indonesia Indah dan meluangkan waktu mengunjungi Museum Batik Indonesia.
Peringatan Hari Kebaya Nasional (HKN) 2024 yang akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, 24 Juli 2024.
Perancang busana Didiet Maulana menyebutkan pengajuan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO dapat menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
Pembuatan masterplan menjadi makin penting karena rendang kembali mendapatkan pengakuan dunia sebagai top 50 delicious food versi CNN.
Kepulauan Marquesas di Pasifik Selatan baru saja ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Puisi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehingga dirayakan lewat World Poetry Day 2023.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved