Kamis 08 Desember 2022, 17:51 WIB

Sosialisasi Sadar Wisata Jaga Keunikan Desa Wisata Lewat SDM Wisata Unggul

Mediaindonesia.com | Humaniora
Sosialisasi Sadar Wisata Jaga Keunikan Desa Wisata Lewat SDM Wisata Unggul

Dok. Kemenparekraf
Sosialisasi Sadar Wisata di Yogyakarta

 

SOSIALISASI Sadar Wisata 5.0 terus berlanjut, setelah sebelumnya digelar di desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Klaten, kali ini Sosialisasi digelar di 6 desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Dihadiri tidak kurang dari 600 warga dan penggerak pariwisata desa, sosialisasi berlangsung di Kalurahan Madurejo, Gayamharjo, Sambirejo, Wuykirharjo, Sumberharjo dan Tamanmartani.

Sosialisasi Sadar Wisata (SSW) merupakan rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0, menjadi program unggulan Kemenparekraf yang didukung penuh Bank Dunia sepanjang 2022 hingga 2023. Dengan mengusung 4 pesan utama meliputi Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), Pelayanan Prima, dan Manajemen Konflik, 

Sosialisasi itu diharapkan dapat mendukung kesiapan para pelaku pariwisata dalam mengembangkan desa wisata menuju terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham menyebutkan pariwisata berkualitas dapat menciptakan peluang bagi desa wisata untuk mengambil peran. 

“Wisatawan memilih mencari tempat-tempat baru, masyararakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata dan ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata,” ujarnya.

Untuk itu, Martini mendorong desa wisata untuk menggali potensi yang ikonik dan menarik dari produk-produk wisata yang ada untuk ditonjolkan, karena desa wisata juga membutuhkan identitas (branding), diantaranya dengan cara mengangkat keunikan lokal yang dimiliki.

Pentingnya mengangkat keunikan desa wisata juga menjadi perhatian dari Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Restog Krisna Kusuma, saat membuka secara langsung Sosialisasi Sadar WIsata yang berlangsung di Kabupaten Sleman.

Pasca-pandemi, ujarnya, perjalanan wisata didominasi pergerakan pariwisata nusantara atau domestik, dengan kecenderungan pada pola wisata yang bersifat luar ruangan (outdoor), termasuk atraksi, keindahan alam dan budaya. 

Baca juga : Lulusan Politeknik Sahid Siap Memajukan Parekraf Indonesia

“Oleh sebab itu, desa wisata menjadi salah satu alternatif yang dapat membangun experience dan dapat memberikan kesan bagi wisatawan, dengan menghadirkan ciri khas dan keunikan produk lokal, serta pelayanan yang berkualitas,” ucap Restog.

Pada kesempatan yang sama, selain menekankan pentingnya desa wisata memiliki identitas dan keunikan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid juga menjelaskan upaya menjadikan pariwisata sebagai lokomotif perekonomian diantaranya melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelolaan pariwisata. 

“Pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, salah satunya adalah dengan partisipasi masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM, maka masyarakat akan dapat berpartisipasi dalam kemajuan pariwisata. Sehingga kemudian masyarakat bukan hanya sebagai penonton saja, tapi sekaligus sebagai pelaku,” tutur Ishadi. 

Salah satu pelaku pariwisata yang menjadi peserta Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, 

“Para narasumber disini mengingatkan kembali hal-hal yang sepertinya sederhana tapi sebetulnya penting untuk dilakukan, misalnya bagaimana bersikap dan berpenampilan, juga tentang bagaimana menghadapi konflik. Jadi bagus sekali,” ujar Agung. 

Agung Susila adalah pegiat seni budaya Jemparingan (panahan tradisional Jawa) yang berasal dari Kalurahan Tamanmartani, Sleman.

Secara nasional, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari sosialisasi tahap pertama yang telah sukses di gelar di 65 Desa Wisata sejak awal tahun 2022 dan saat ini memasuki tahap lanjutan dari Sosialisasi Sadar Wisata yang akan digelar di 90 Desa Wisata berikutnya yang belokasi di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas, meliputi Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Wakatobi dan Labuan Bajo.

Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, fokus untuk mengembangkan pariwisata yang berkualitas (quality tourism) merupakan kebijakan yang telah dilakukan.

“Kita terus mengadopsi dan menggarap quality tourism. Jadi bukan hanya fokus pada angka-angka kedatangan, tapi juga bagaimana kualitasnya. Kita ingin menghadirkan pariwisata yang mengimplementasikan cara yang efektif, efisien, dan berorientasi hasil,” ujarnya. (RO/OL-7)

Baca Juga

Dok. Sinarmas/ICMI

Yayasan Muslim Sinarmas Bersama ICMI Wakaf 2.000 Mushaf Alquran

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 17:58 WIB
Yayasan Muslim Sinarmas (YMSM) dapat menyerahkan simbolis 2.000 mushaf Alquran kepada Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk...
Ist

Universitas BSI Raih Tiga Penghargaan

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 17:40 WIB
Universitas BSI meraih penghargaan perguruan tinggi swasta dengan media sosial terbaik, laporan kerja sama terbanyak, dan tata kelola mutu...
Ist

Kolektor Bonsai Jusin Clasic Berbagi Pengalaman Soal Kesuksesannya

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 16:20 WIB
Pohon bonsai sendiri secara umum dimaksudkan bagi pohon yang ada pada umumnya di alam terbuka, hanya saja telah dikerdilkan bentuknya...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya