Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengajak generasi muda untuk menguasai dunia digital. Hal ini merespon banyaknya narasi yang bertolak belakang terhadap ideologi negara yang beredar di ruang digital.
Zainut mengungkapkan, di era digital saat ini sangat memungkinkan semua pihak dapat berinteraksi dan berselancar di dunia maya. Sehingga, menurutnya, perlu ada pelurusan terhadap paham yang mengarah kepada menolak ideologi negara.
“Saya mengajak generasi muda yang melek digital untuk lebih memahami dan menguasai dunia digital. Hal ini untuk memberikan kontra narasi terhadap paham yang membahayakan ideologi negara,” ujar Zainut dalam acara Bedah Buku Kontestasi Ideologi Politik di Jakarta, Kamis (10/11).
Kaum muda muslim urban saat ini sangat terampil memanfaatkan media sosial untuk pelbagai tujuan, termasuk tujuan-tujuan penguatan nilai-nilai ideologis dan keagamaan. Oleh karena itu, NU dan Muhammadiyah harus lebih aktif dan kreatif memanfaatkan media digital untuk memasarkan Islam yang ramah, inklusif, moderat, toleran, dan Islam rahmatan lil 'alamin.
Bahkan NU dan Muhammadiyah perlu bersinergi dan berkolaborasi demi menjaga kelestarian NKRI.
Buku berjudul Kontestasi Ideologi Politik Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital ini merupakan pengembangan karya ilmiah disertasi, saat ia meraih gelar doktor di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Zainut menyampaikan, perlu ada juga inovasi dalam berdakwah dengan memanfaatkan dunia digital. Ia berpendapat, saat ini masyarakat lebih menghabiskan waktunya di sejumlah platform media sosial.
Baca juga : Muhammadiyah Nilai Buya Syafii Layak sebagai Pahlawan Nasional
“Saya kira itu harus dibikin sedemikian rupa untuk menarik pembaca dan pengikut, termasuk konten-konten yang disampaikan dikemas dengan baik,” lanjutnya.
Zainut turut mengimbau kepada para ormas Islam, seperti NU dan Muhammadiyah, untuk mengimbangi konten dakwah di media digital dengan gerakan Islamis yang berbeda pandangan dalam memahami ideologi negara.
“Saya kira perlu ada inovasi dan kreasi di dalam membangun dakwah di bidang digital itu. Utamanya pada pengembangan literasi di media digital,” lanjutnya.
Zainut juga menyarankan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) perlu merumuskan kebijakan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"BPIP perlu mengembangkan program pembudayaan Pancasila dengan menerjemahkan Pancasila dari tataran konseptual ke tataran operasional. Program tersebut perlu dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, utamanya generasi muda".
Program moderasi beragama harus terus digaungkan dalam rangka membendung dominasi gerakan-gerakan radikal yang mengancam eksistensi NKRI.
"Dalam konteks ini, Kementerian Agama RI akan membentuk duta moderasi beragama di ruang publik digital yang melibatkan generasi muda, kaum santri dan. mahasiswa," Pungkasnya.
Bedah buku Kontestasi Ideologi Politik Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital itu juga dihadiri sejumlah tokoh, salah satunya Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (RO/OL-7)
Peluncuran Platform Perpustakaan Digital BukuAku
PERUSAHAAN kecantikan L'oréal, merayakan 45 tahun perjalanannya di Indonesia. Memperingati 45 tahun, L'oréal meluncurkan buku The Essentiality of Beauty.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Hal ini dilakukan guna lebih mendekatkan profil pasangan nomor urut 1 Amin kepada pemilih di Tatar Sunda
Bazar buku kali merupakan rangkaian tur BBW Books Indonesia 2024 dengan Bandung sebagai kota pertama untuk disinggahi.
Menemukan kasih ibu dalam kumpulan puisi Ona Poppy, Puan Ikal karya Maria Sopamena.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Di era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Salah satunya dalam hal transaksi keuangan.
Melalui platform digital, konsumen dapat mengakses informasi terkait produk, melakukan konsultasi online gratis, serta membeli dengan cepat dan mudah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved