Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DINAMIKA industri yang terjadi akibat kondisi pandemi, krisis keuangan global, dan tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, membuat industri farmasi terus mengupayakan ketahanan kesehatan dan kemandirian industri farmasi.
Tiga upaya strategis untuk ketahanan dan kemandirian farmasi diberikan oleh Dexa Group atas dukungan dari pemerintah.
“Kita harus sama-sama membangun ketahanan dan kemandirian di dalam negeri, yang bikin goyang adalah ketergantungan produk impor," kata Pimpinan PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, di sela-sela Pameran Hari Kesehatan Nasional, Jumat (4/11).
Baca juga : DPR Pertanyakan Langkah Pemerintah Produksi Obat Dalam Negeri
"Kalau nilai tukar dollar AS naik, biaya produksi langsung tinggi. Ini inisiatif yang bagus atas instruksi dari Presiden Joko Widodo, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM,” jelas V.Hery.
Ada tiga upaya strategis Dexa Group dalam ketahanan dan kemandirian farmasi Indonesia. Yang pertama, kemandirian di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) atau kemandirian dalam obatobat herbal yang modern.
Kedua, melalui sister company Dexa yaitu Ferron Par Pharmaceuticals juga memproduksi bahan baku sintesa kimia Omeprazole dan Esomeprazole.
Baca juga : Peringati HKN, Soho Raih Penghargaan 'Karya Anak Bangsa 2023' dari Kemenkes
"Ketiga, kita juga menggunakan Obat Generik Berlogo (OGB) yang bahan bakunya lokal dari Kimia Farma Sungwun Parmacopia yang kemarin kita lakukan penandatanganan MoU. Ini perlu kita dukung program pemerintah. Kita membeli (bahan baku obat dalam negeri) untuk kita pasarkan,” jelas V. Hery.
Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia
Sebagai salah satu upaya yang strategis yakni terkait kemandirian di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) Fitofarmaka Director of Research and Business Development Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata menyampaikan bahwa Dexa Group telah memproduksi Obat Modern Asli Indonesia ber-TKDN tinggi.
Baca juga : Selama 69 Tahun, Pharos Telah Berkontribusi untuk Industri Farmasi Indonesia
"Karena mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti dan proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia," jelasnya.
Pernyataan Prof.Raymond disampaikan dalam Talkshow bertajuk “Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia” di Jakarta, Jumat (4/11).
Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63% produk OMAI fitofarmaka dari 57 item Fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM.
Baca juga : Presiden Apresiasi Produk OMAI yang ber-TKDN Tinggi dalam Tangani Stunting
Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26% dari 125 NIE Badan POM.
“Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil pemerintah khususnya Kemekes, Badan POM dan Kemeperin untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan, termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan," jelasnya.
"Ini sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI," ujarnya.
Baca juga : Terkait Ratusan Anak Alami Gagal Ginjal, KPAI: Setop Peredaran Obatnya
"Diharapkan komitmen ini turut dibarengi oleh kontribusi serta dukungan masyarakat dalam memilih produk dalam negeri untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional,” kata Prof. Raymond.
Dalam kesempatan pembukaan Hari Kesehatan Nasional 2022 yang berlangsung sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi booth Dexa Group yang disambut oleh Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno.
Dalam kunjungan tersebut, para menteri melihat komitmen dan upaya kemandirian industri farmasi Dexa Group.
"Dexa Group berkomitmen untuk memproduksi dan mengembangkan produk farmasi ber-TKDN tinggi demi mendorong kemandirian bahan baku obat, produk farmasi dan alat kesehatan," ujar Ferry Soetikno. (RO/OL-09)
"Masyarakat lebih memilih produk dari Tiongkok yang lebih murah, dibandingkan produk lokal. Terlebih kemarin ada info masuknya produk impor dari Tiongkok secara ilegal."
SANTRI sebagai generasi bangsa menjadi tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui memperkuat produk asli milik Indonesia.
Realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) masih rendah. Per Senin, 16 September 2024, jumlahnya baru Rp483 triliun atau setara dengan 41,7%.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya agar produk alat kesehatan Tanah Air bisa memenuhi pasar di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan amanat UU 17/2023.
Fatwa ini semakin memperkuat kedudukan fatwa sebelumnya, yaitu Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina
Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale menegaskan bahwa pihakya merupakan perusahaan asli Indonesia dan tidak terafiliasi dengan Israel.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved