Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SAMPAI dengan akhir tahun 2022, sejumlah daerah di Indonesia masih terdampak banjir rob. Mulai dari wilayah pesisir barat Sumatera, pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara masih berpotensi terjadi banjir rob. Hal ini disebabkan adanya fenomena bulan baru yang terjadi bersamaan dengan kondisi perigee.
"Banjir rob masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia karena adanya fenomena bulan baru. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan kondisi perigee," ujar prakirawan cuaca Yuli Kartiningsih kepada Media Indonesia, Kamis (3/11).
Dijelaskannya, perigee merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jarak terdekat Bulan dengan Bumi. Lintasan orbit Bulan pada Bumi tidaklah bulat, namun berbentuk elips. Oleh karena itu, pada siklus perputarannya, ada saat bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi. Kondisi inilah yang disebut dengan perigee.
"Dampaknya meningkatkan pasang maksimum, menyebabkan potensi banjir rob utamanya daerah pantai dengan elevasi rendah. Selain itu adanya gelombang tinggi mencapai 2.5 - 4 meter di beberapa wilayah Indonesia juga akan memperluas dan meningkatkan kejadian banjir rob," terangnya.
Yuli menambahkan bahwa masyarakat perlu tetap waspada. Potensi gelombang tinggi juga masih terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Semua informasi terkait cuaca dari badan pemerintah seperti BMKG harus selalu menjadi acuan.
"Masih adanya potensi gelombang tinggi dan kecepatan angin 10 – 20 knot di pesisir barat Sumatra, pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. Masyarakat dihimbau untuk menyiapkan upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir tersebut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Satu Desa Lagi di Demak Terancam Hilang dari Peta Akibat Rob
Pada Kamis, 10 Juli 2025, dunia akan disuguhkan keindahan langit malam yang istimewa: Buck Moon, nama tradisional untuk Bulan Purnama di bulan Juli.
Cancel culture di Korea Selatan adalah fenomena sosial di mana individu, terutama selebriti dan figur publik, dikritik dan dikucilkan oleh masyarakat karena tindakan yang kontroversial.
Pencairan es di Antarktika menjadi salah satu dampak nyata dari perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Fenomena ini ternyata dapat mengaktifkan gunung berapi yang tersembunyi
Fenomena langit yang langka dan menakjubkan akan menghiasi malam di awal tahun 2025. Parade planet, di mana beberapa planet tampak sejajar di langit malam, menjadi daya tarik
Fenomena astronomi selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang, dan malam ini, 21 Januari 2025, Anda memiliki kesempatan langka untuk menyaksikan parade enam planet
Perputaran Bumi pada porosnya atau yang kita kenal dengan rotasi Bumi tidak berlangsung dengan kecepatan yang sama sepanjang waktu.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Syaeful Hadi menyebutkan banjir rob disebabkan fenomena Parigee atau jarak terdekat bulan ke bumi dan fenomena bulan purnama (super full moon).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved