Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Fenomena Parigee Sebabkan Banjir Rob di Pesisir NTT

Palce Amalo
10/8/2022 15:48
Fenomena Parigee Sebabkan Banjir Rob di Pesisir NTT
ilustrasi rob di NTT(MI/Gabriel Langga)

STASIUN Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob yang melanda perairan Pulau dan Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai 
Kamis (11/8).

Lewat keterangan tertulis, Rabu (10/8), Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Syaeful Hadi menyebutkan banjir rob disebabkan fenomena Parigee atau jarak terdekat bulan ke bumi dan fenomena bulan purnama (super full moon).

Fenomena tersebut terjadi pada 10 Agustus yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

"Berdasarkan pantauan dari data water level dan prediksi pasang surut sehingga dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa banjir pesisir," tulisnya.

Baca juga: Banjir Rob Rendam Jalan dan Tambak di Paciran

Banjir rob memberi dampak terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, perikanan darat serta bongkar muat di pelabuhan. BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir tersebut.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Tenau Kupang Agung Sudiono Abadi menyebutkan mulai 11-12 Agustus sejumlah wilayah di Pulau Flores berpotensi dilanda hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat yakni Manggarai, Ngada, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ende, Sikka dan Ngada.

Menurutnya, kelembaban udara dari lapisan atas hingga bawah cukup basah menyebabkan potensi penimbunan awan hujan.

"Waspadai juga potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau yang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," ungkap Agung.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya