Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MAHASISWA Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil menciptakan produk pangan yang unik dan sehat berbahan dasar pangan lokal. Sebanyak 11 inovasi dengan gizi tinggi telah dipamerkan melalui kegiatan UPH Food Explore 2022.
Bertemakan 'Utilization and Diversification of Local Functional Food', para mahasiswa mampu menghadirkan produk seperti jelly dan es krim dari daun pepaya, keripik dari daun singkong dan daun katuk, es krim kencur, brownies yang terbuat dari tempe, minuman kombucha, dan lainnya.
Melalui rangkaian acara Food Explore 2022, Prodi Teknologi Pangan UPH ingin mendorong publik untuk mengonsumsi produk berbahan dasar pangan lokal yang dapat diolah dan bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
“Di Food Explore kali ini kami mahasiswa didorong untuk membuat inovasi pangan yang unik dan sehat. Saya membuat healthy jelly dari daun pepaya dengan nama ‘Yale’ yang rendah gula tapi tetap enak. Daun pepaya terkenal pahit tapi kaya manfaat bagi tubuh. Untuk itu dalam prosesnya saya menggunakan Bentonite Clay dan menambahkan pemanis buatan yang digunakan dalam batas aman dengan kalori yang lebih rendah daripada gula biasa," ungkap salah satu mahasiswa, Kesya Christyanti Stephanus dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11).
"Melalui pameran ini saya juga ingin meningkatkan konsumsi daun pepaya dengan mengajak masyarakat untuk berkreasi mengolahnya menjadi makanan sehat," lanjutnya.
Ketua Prodi Teknologi Pangan UPH Ratna Handayani menjelaskan, pameran tersebut merupakan upaya untuk menanamkan prinsip penggunaan bahan lokal yang bergizi kepada mahasiswa. Sehingga, kedepannya mereka dapat membuat produk-produk dalam negeri yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga : Sampoerna Academy Dorong Kreativitas Anak di Bali Melalui Literasi
Selain itu, Ratna menambahkan, ke-11 produk inovasi kali ini dibuat melalui pemanfaatan dana yang diperoleh dari Program Kompetisi-Kampus Merdeka (PKKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
“Sumber pangan lokal kita sangat berlimpah dan berpotensi untuk bisa menjadi pangan fungsional, yaitu pangan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Pangan fungsional menjadi senjata kita untuk tetap sehat di masa sekarang. Prodi Teknologi Pangan UPH berharap, mahasiswa kami bisa terus berani melakukan terobosan inovasi dalam mengolah bahan dasar pangan lokal Indonesia yang tinggi gizi, namun belum diminati. Inilah tantangan para mahasiswa, bagaimana mereka melakukan inovasi makanan yang tadinya tidak disukai, menjadi produk yang enak, sehat, dan menarik,” jelas Ratna.
Sementara itu Rektor UPH Jonathan L. Parapak memberi apresiasi atas kreativitas mahasiswa. Dia mendorong mahasiswa untuk terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia.
“Salut kepada mahasiswa Teknologi Pangan UPH yang punya ide brilian dan terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan kita. Kita lihat di Food Explore ini, mahasiswa UPH sangat kreatif, sehingga mereka sudah siap untuk membuat produk-produk yang komersial. Ini salah satu pembuktian bahwa UPH senantiasa memberikan pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul, penuh kreasi, dan siap menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat," kata dia.
Food Explore tahun ini juga mengadakan sejumlah kompetisi untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni lomba Inovasi Bersyarat yang diikuti oleh 10 SMA se-Jabodetabek, serta lomba Scientific Research Competition untuk tingkat universitas. Selain kompetisi, diadakan juga Seminar Nasional untuk menambah pengetahuan siswa, mahasiswa, serta publik tentang peran pangan fungsional dengan menghadirkan para ahli di bidang pangan. (OL-7)
Buku panduan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman, keterlibatan dan efektivitas belajar mahasiswa logistik melalui pendekatan gamifikasi yang menyenangkan namun tetap aplikatif.
Kompetisi ini dirancang dengan tiga tahapan utama yaitu menyusun proposal ilmiah, menyampaikan ide melalui video singkat, dan mempresentasikan solusi
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
SSE juga menampilkan kendaraan intai, P2 KM Recon, kendaraan dengan manuver dan sistem teknologi untuk misi pengintaian.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kemajuan luar biasa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Melalui komunitas kreatif yang akan disinergikan dalam bentuk program podcast, produksi konten media sosial, hingga creative lab, Ignite akan menjadi platformnya.
DIREKTUR Imparsial Ardi Manto merespons pernyataan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas yang menyebut mahasiswa tidak memiliki kedudukan hukum dalam menggugat UU TNI,
Setiap warga memiliki hak konstitusional untuk menggugat produk UU jika memenuhi syarat.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Festival ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi dalam menciptakan produk inovatif berbasis serat pangan dari bahan-bahan lokal Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved