Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), sehingga totalnya mencapai 269 kasus.
"Pada tanggal 26 Oktober tercatat 269 kasus, yang dirawat ada 73 kasus, 157 kasus yang meninggal berarti 58% dan sembuh 39 kasus," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril dalam konferensi pers secara daring, Kamis (27/10).
Dirinya menjelaskan adanya kenaikan 18 kasus. Namun dari 18 kasus baru tersebut, setelah Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan untuk melarang obat sirop, penambahan hanya 3 kasus.
"Sementara yang 15 adalah kasus yang baru dilaporkan yang terjadi pada akhir September atau sampai pertengahan Oktober. Jadi ada penambahan 3 kasus setelah kita umumkan pelarangan pemakaian obat sirop," ujarnya.
Sebanyak 269 kasus merupakan hasil laporan dari 27 provinsi. Berdasarkan pemaparan Syahril, DKI Jakarta menjadi paling banyak kasus yakni 57 kasus dengan rincian 27 pasien meninggal, 23 pasien dalam perawatan, dan 7 anak sembuh.
Kemudian Jawa Barat dengan 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, Sumatera Barat 19 kasus, Bali 15 kasus, Banten 15 kasus, Sumatera Utara 14 kasus, Sumatera Selatan 12 kasus, dan DIY 6 kasus. Provinsi tersebut merupakan dengan kasus terbanyak dari 27 provinsi yang melaporkan.
"Urutannya total ada 157 yang meninggal atau 58% dari 269 kasus. Sedang dirawat 73 dan 39 sudah sembuh. Berarti di sini tercatat ada 10 provinsi yang tercatat kasusnya terbanyak," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menekankan bahwa Kemenkes masih mengkaji untuk menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB). "Masih dikaji yang untuk kasus GGAPA ini," saat dihubungi.
Kemenkes sendiri menjelaskan respons yang dilakukan terhadap kasus GGAPA sudah sama dengan situasi KLB. (OL-12)
Seperti banyak fungsi tubuh lainnya, kemampuan ginjal cenderung berkurang seiring bertambahnya usia, yang dapat meningkatkan risiko munculnya beberapa kondisi kesehatan.
Kondisi tersebut menyebabkan racun dan cairan berbahaya tetap berada di dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Tanpa pemahaman takaran hingga pengujian atau riset yang jelas terutama terkait efek sampingnya dalam kandungan air rebusan itu justru berisiko merusak bagi ginjal.
Biasanya pendonor ginjal ini dinilai sebagai orang yang sadar akan kesehatan karena harus melewati skrining yang jauh lebih kuat.
Pasien gagal ginjal yang ideal untuk dilakukan transplantasi justru yang baru dilakukan dialisis, sekurangnya dari satu tahun.
TRANSPLANTASI ginjal kini diakui sebagai terapi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved