Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DALAM rangka perayaan Universitas Pancasila (UP) ke-56, UP yang berdiri sejak 28 Oktober 1966 dan turut mengemban tugas menjaga warisan budaya batik, menggelar kampanye budaya sebulan penuh selama Oktober 2022 bertajuk “Pancasila Berbatik: Merayakan Pancasila, Merayakan Kita”.
Dalam sambutanya, Rektor UP Prof Dr Edie Toet Hendratno SH MSi FCBArb yang diwakili oleh Wakil II Rektor UP Dr Novi Yantih MSi Apt menyampaikan batik merupakan akulturasi budaya Indonesia yang memiliki sejarah panjang.
Sejak UNESCO menetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 maka sejak itu pula ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Baca juga : KPC Dukung Pelestarian dan Pengembangan Batik Wakaroros
"Universitas Pancasila sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia tentunya turut pula mendukung kearifan lokal tersebut sebagai budaya bangsa yang patut diapresiasi setinggi mungkin," kata Novi Yantih.
Dengan mengusung keanekaragaman dan keberlanjutan, UP mencanangkan kampanye #sebulanUPberbatik yang bertepatan pula dengan Hari Lahir Universitas Pancasila pada 28 Oktober.
"Karena itu, #sebulanUPberbatik tidak hanya menghimbau civitas akademika untuk mengenakan pakaian batik/aksesoris batik selama satu bulan, tetapi juga memberikan edukasi tentang topik-topik menarik seputar batik," jelas dia dalam keterangan, Kamis (20/10).
Baca juga : Ikut Kampanye Capres Nomor Urut 1, Mutiara Baswedan Serap Aspirasi Pengrajin Batik
Melalui acara talkshow bertajuk Pancasila Berbatik, Merayakan Pancasila Merayakan Kita yang dilakukan hari ini pada 20 Oktober 2022 di Aula Masjid At-Taqwa, Kampus UP, Jakarta, diharapkan akan memberikan gambaran dan pengetahuan kepada peserta tentang pentingnya mempertahankan warisan budaya bangsa tersebut.
Talkshow yang dimoderatori Maharani Ardi Putri MPsi ini menampilkan narasumber JJ Rizal yakni sejarahwan yang membahas tentang Batik: Perjalanan Sejarah Seni Cita Indonesia dan Asri Welas yakni artis dan pembisnis perempuan yang menyampaikan pandangan mengenai Batik dan Pemberdayaan UMKM.
"UP memiliki misi untuk merangkul keberagaman dan mengakomodasi perbedaan pengetahuan yang deliberative. UP menjadi semacam—apa yang disebut Jurgen Habermas sebagai—agen perubahan," jelasnya.
Baca juga : Batik-Jinju Silk Berkolaborasi di Pameran Busana Jakarta
"Terdiri dari tujuh fakultas yaitu Ekonomi dan Bisnis, Farmasi. Komunikasi. Hukum, Teknik, Psikologi, Pariwisata dan 1 Fakultas Pasca Sarjana memiliki keragaman kampus sebagai tempat menggali pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Novi.
Ia melanjutkan genap 56 tahun berkecimpung dalam pusaran perguruan tinggi, UP menetapkan diri sebagai salah satu ‘penjaga’ Batik sebagai warisan budaya melalui internalisasi pengetahuan, mulai dari sejarah, seni, dan keberlanjutannya—hingga pembiasaan penggunaan batik sebagai bahan sandang.
"Jika menilik pada pemangku kepentingan utama yang berada dalam usia remaja (mahasiswa), UP memiliki tanggung jawab menjadikan Batik sebagai materi objektivasi yang menghasilkan dan para pemangku kepentingan bisa saling menularkan kebiasaan baik untuk menjaga warisan budaya Indonesia," terang Novi.
Baca juga : Langkah Pelestarian Batik Harus Segera dan Menyeluruh
Dalam talkshow tersebut, sejarawan JJ Rizal menyampaikan zaman dulu batik digunakan kalangan elite tertentu saja. Sekarang sudah mulai dipakai oleh masyarakat luas. "Karena itu menjadi tugas kita, untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia," kata JJ Rizal.
Asri Welas menambahkan batik harus lebih dekat dikenalkan kepada generasi milenial agar mereka paham sejarah warisan budaya bangsa Indonesia.
"Apalagi sekarang sudah banyak batik printing yang masuk dari luar negeri. Hal itu harus kita antisipasi sedari dini dengan mengenalkan batik kepada generasi muda karena kita memiliki warisan budaya tersebut," pungkas Asri Welas. (RO/OL-09)
Kampanye digital pencegahan katarak #EyeCareForAll diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Perlu dilakukan edukasi, saling menguatkan dan memberi ruang bagi sesama perempuan untuk bisa menjadi Berdaya dan Berdikari.
ARTOTEL Group, operator hotel lokal asli Indonesia, resmi meluncurkan kampanye Like a Local sebagai bagian dari program loyalitas Artotel Wanderlust pada tahun 2025.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Dhani juga menyampaikan permintaan maaf kepada jajaran TNI Angkatan Udara dan masyarakat.
Tunik bercorak lily air yang berpadu dengan batik itu mudah dipadupadankan dengan rok ataupun celana
Beragam busana batik bisa dikenakan dengan outer baik polos maupun bermotif
Akhir pekan ini, jalan-jalan ke Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (Kenarok) di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, yuk!
Beberapa bikini dengan cuttingan yang modis dipercantik dengan sentuhan motif batik parang bisa menjadi pilihan yang pas sebagai pakaian renang bernuansa wastra dengan gaya yang trendi.
Melalui tema “A Journey into Indonesia's Batik Philosophy”, para tamu diajak untuk memahami lebih dalam makna-makna filosofis motif batik.
Yuk ke Inacraft 2025 yang digelar 5-9 Februari 2025 di JCC. Tahun ini, pameran aneka kriya dari penjuru Nusantara itu mengusung konsep Sustainability and Collaboration.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved