Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dua Jenis Pangan Hewani Wajib Dimakan untuk Atasi Stunting

Mediaindonesia.com
19/10/2022 21:04
Dua Jenis Pangan Hewani Wajib Dimakan untuk Atasi Stunting
Suasana Lomba Balita Sehat yang digelar Desa Dauh Puri Klod, Denpasar, dalam upaya menekan angka stunting.(DOK Pemkot Denpasar.)

GURU Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengimbau bahwa dalam satu hari harus ada dua jenis pangan hewani pada menu makan untuk memperbaiki kondisi stunting. 

"Terserah mau telur sama ikan boleh, telur sama daging, telur sama ayam silakan. Namun untuk mengejar pertumbuhan anak stunting, kami menganjurkan paling tidak dalam menu ada jenis pangan hewani," ujar Prof. Ali saat berbincang usai peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/10).

Lebih lanjut, Prof Ali mengatakan anak-anak yang mengalami stunting rata-rata kekurangan protein. Oleh karena itu perkembangan tubuhnya berhenti. Salah satu yang dapat terlihat ialah tidak bertambah tinggi. Selain pemberian dua jenis pangan hewani, melengkapi dengan nasi, sayur, dan lauk lain juga tetap dianjurkan.

Menurut Prof. Ali, pemberian dua jenis pangan hewani ini setidaknya dilakukan selama enam bulan untuk memperbaiki stunting. Ia juga menyoroti seputar masalah pangan lokal yang disebut dapat memperbaiki kondisi stunting. 

Menurutnya, pemilihan komposisi makanan yaitu yang paling penting, termasuk menyertakan dua jenis pangan hewani.
"Itu harus diluruskan karena jangan sampai ini seolah-olah menjadi magic untuk bisa mengatasi stunting dan sebagainya," kata Prof. Ali. "Karena stunting itu sebenarnya bagaimana asupan makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan cukup jumlahnya mengandung kandungan protein hewani."

Sementara itu, kondisi stunting masih dapat diperbaiki hingga anak berusia 18 tahun. Akan tetapi, semakin dini usia perbaikan, hasilnya akan semakin bagus bagi perkembangan sumber daya manusia. "Namun karena kita concern terhadap mutu kualitas sumber daya manusia dengan perkembangan kognitif, perbaikan itu harus dilakukan di bawah 2 tahun sangat ideal, di bawah 5 tahun itu masih bisa." (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya