Selasa 18 Oktober 2022, 11:35 WIB

WHO Rilis Outbreak Toolkit untuk Penyelidikan Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak

Joan Imanuella Hanna Pangemanan | Humaniora
WHO Rilis Outbreak Toolkit untuk Penyelidikan Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak

MI
Grafis gangguan ginjal pada anak

 

WORLD Health Organization (WHO), melalui Prof Tjandra Yoga Aditama, membagikan pedoman untuk menangani penyakit langka dan misterius seperti gangguan ginjal akut pada anak. Pedoman tersebut berupa WHO Outbreak Toolkit, yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan 2 hingga 3 pertanyaan yang lebih rinci lagi.

Sebagai pertanyaan pertama, who atau siapa yang terserang penyakit itu bersama dengan rincian seperti umur dan jenis kelamin, gejala dan tanda penyakit masing-masing pasien, juga berapa jumlah kasus dan angka kematian yang sebenarnya terjadi, bukan hanya yang terlaporkan saja.

Kemudian pertanyaan where dengan 3 rincian di bawahnya. Rincian tersebut berupa pertanyaan tentang di mana lokasi terjadinya, seperti rumah sakit, di daerah urban atau rural, atau mungkin di daerah pengungsian dan lain-lain. 

Baca juga: KSP: Pemerintah Telah Siapkan Langkah Tangani Kasus Ginjal Akut pada Anak

Selanjutnya, bagaimana kondisi atau gambaran epidemiologis area yang melaporkan kasus tersebut. Juga seberapa luas daerah dengan pasien terkonfirmasi atau ke area mana saja perluasan kejadian penyakit terjadi.

Pertanyaan ketiga adalah what dengan 2 rincian yaitu apa penyakit sebenarnya dan apa penyebab kematian. 

Lalu, apa ada produk tertentu atau kebiasaan dan juga mungkin keadaan lingkungan yang diduga menjadi penyebab penyakit.

Pertanyaan keempat adalah how, yang mempunyai 3 rincian. Yang pertama adalah apakah ada hubungan atau kesamaan pola etnik, kebiasaan, riwayat penyakit, dan sebagainya pada kasus-kasus yang ada. 

Kedua, berapa banyak masyarakat dengan risiko penyakit yang sama selain kasus yang sudah ada. Rincian yang terakhir adalah apakah ada kejadian khusus yang terjadi sebelum kasus ini dilaporkan.

Selanjutnya pertanyaan tentang kapasitas respon mengatasi keadaan dengan 3 rincian di dalamnya. Bagaimana kemampuan laboratorium dan rumah sakit di berbagai daerah yang terinfeksi. Sarana dan prasana apa saja yang pertama kali diperlukan, dan rincian terakhir adalah apakah ada upaya untuk mencegah penambahan kasus.

Pertanyaan terakhir adalah tentang persepsi yang dibagi lagi menjadi 2 rincian. Yang pertama tentang bagaimana kesan petugas lapangan dan tim investigasi yang menangani kasus bertindak. Kemudian yang kedua, apakah ada informasi tambahan lainnya yang dapat digali di lapangan.

Enam pertanyaan tersebut juga dapat menganalisa gangguan ginjal yang saat ini cukup membuat resah masyarakat dunia hingga Indonesia.

Hingga artikel ini ditulis, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan bahwa angka kasus dari gangguan ginjal akut atipikal di Indonesia telah bertambah menjadi 152 orang dari 146 kasus sebelumnya. (OL-1)

Baca Juga

Freepik

Pengunaan Celana Ketat Bisa Pengaruhi Kualitas Sperma

👤Basuki Eka Purnama 🕔Kamis 30 Maret 2023, 07:45 WIB
Penggunaan celana yang ketat dapat menekan organ reproduksi pria, sehingga mempengaruhi kualitas sperma yang...
Freepik

Tidur yang Cukup Penting bagi Tumbuh Kembang Anak

👤Basuki Eka Purnama 🕔Kamis 30 Maret 2023, 07:15 WIB
"Ketika anak kurang tidur, hormon pertumbuhannya turun. Kalau ini terjadi tahunan, lima sampai 10 tahun, dia (anak) kurang tidur,...
Ist

Ajang Prestisius IHRS 2023 Kembali Diadakan pada 19-20 Juni di Bali

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 05:35 WIB
Tema IHRS 2023 dengan mengusung tema ‘Redefining Human Capital: Inspiring People to Take Action’ (Mendefinisikan Kembali Sumber...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya