Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PEMBAHASAN asmaul husna atau nama-nama terindah Allah kali ini yaitu Ar-Raqib. Arti Ar-Raqib ialah Zat yang Maha Mengawasi.
Lantas apa makna asmaul husna Ar-Raqib? Berikut penjelasan makna asmaul husna Ar-Raqib menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Imam Ghazali mengartikan salah satu asma Allah ini Ar-Raqib sebagai Al-Alīm Al-Hafīdz yaitu Zat yang Maha Mengetahui sekaligus Maha Menjaga.
Baca juga: Allah Al-Kabir Selalu Ada tidak Pernah Tiada Sumber Segalanya
Allah SWT alah pencipta segalanya. Aku dan kamu termasuk ciptaan-Nya. Setelah menciptakan, Allah SWT tidak membiarkan mahkluk ciptaan-Nya begitu saja.
Tak sekadar tahu, Allah pun menjaga setiap makhluk. Pengetahuan dan penjagaan Allah SWT terhadap makhluk bersifat abadi, tak bisa diintervensi, dan tanpa keluputan secuil pun.
Demikianlah makna Ar-Raqīb Zat yang Maha Mengawasi. Allah SWT mengetahui setiap ucapan, gerakan, bahkan perasaan setiap makhluk. (OL-14)
Namun kali ini kita membahas kisah di balik nama Al-'Alim. Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir @limofficial-lirboyo di Instagram.
Kita sebagai makhluk diharamkan untuk sombong kecuali Allah subhanahu wa ta'ala. Kenapa?
Al-Jabbar bermakna Zat Yang Maha Memaksa. Allah subhanahu wa taala memaksakan kehendak-Nya kepada siapa dan apa saja.
Al-Aziz berarti Yang Maha Perkasa atau Yang Maha Mulia. Sifat Maha Perkasa Allah itu mesti mencakup tiga aspek. Apa saja itu?
Dialah pemilik salah satu nama terindah atau asmaul husna yaitu Al-Muhaimin.
Di muka Bumi terdapat banyak raja. Namun mereka semua di bawah kekuasaan satu adiraja raja tertinggi ialah Allah subhanahu wa ta'ala. Istimewanya Maha Merajai atau Memiliki ini bersifat mutlak.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma.
SURAT 'Abasa (عبس) terdapat dalam juz amma atau juz 30 yang terakhir dalam Al-Qur'an. 'Abasa berarti dia yang bermuka masam.
SURAT An-Naazi'at bermakna Para Malaikat yang Mencabut yang diambil dari ayat pertama. Surat Makiyah ini memiliki 46 ayat. Ia masuk surat kedua dalam juz terakhir Al-Qur'an.
Dengan lailatulkadar, umat Nabi Muhammad berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini. Apa saja keutamaan lailatulkadar? Berikut enam keutamaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved