Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Psikolog klinis Lathifah Utami, anggota Himpunan Psikologi Indonesia, mengatakan penggunaan media sosial secukupnya bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan mental.
"Meskipun media sosial menyajikan banyak hal dan menawarkan kemudahan seperti bersosialisasi secara mudah dengan teman atau saudara yang berjauhan, namun sejatinya kita tidak bersosialisasi secara nyata dengan orang lain," kata Lathifah, Senin (10/10).
Tak hanya itu, Lathifah mengatakan banyaknya konten negatif yang dilihat seseorang di media sosial juga dapat berdampak pada psikologis. Isu kekerasan, kejahatan, flexing, atau berita bencana dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran. "Yang akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis kita," katanya.
Dia juga mengingatkan untuk menggunakan internet secukupnya. Sebab,penggunaan internet secara berlebihan juga dapat menimbulkan kecanduan yang dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, emosi dan pola pikir seseorang sehingga mengakibatkan kesehatan mentalnya terganggu.
Untuk mengatasinya, dia menyarankan untuk pelan-pelan mengurangi akun media sosial atau membatasi durasi penggunaan. "Misalnya, kita bisa mematikan hp kita 1 jam sebelum tidur," ujar dia.
Kemudian, coba kembali berinteraksi dengan orang-orang sekitar seperti menyapa tetangga, berbincang dengan pemilik warung, berjumpa dengan teman-teman tanpa menggunakan ponsel dan berbincang bersama keluarga tanpa memegang handphone.
Dia juga menyarankan untuk selektif dalam memilih informasi, sebab terpapar terlalu banyak berita negatif dapat membuat suasana hati memburuk. Imbangi dengan informasi positif dan ikuti akun-akun yang berisi motivasi atau inspirasi hidup yang dapat menebarkan energi positif.
Selain membatasi penggunaan media sosial, Lathifah menjelaskan hal-hal lain yang harus dijauhi demi menjaga kesehatan mental, yakni berpikir negatif, pola tidur tak teratur serta aktivitas fisik yang rendah.
Dia menjelaskan pikiran negatif dapat memberikan "alarm" bagi tubuh untuk waspada dan hati-hati. Jika ini terjadi secara terus menerus, secara tidak langsung seseorang akan merasa lelah dan sulit berpikir jernih untuk menemukan jalan keluar. "Melihat masalah secara positif dapat membantu seseorang untuk fokus pada hal-hal baik dan potensi diri sehingga mendukungnya untuk memikirkan solusinya," katanya.
Gaya hidup sehat seperti pola tidur yang teratur juga penting dalam menjaga kesehatan jiwa. Menurut Lathifah, istirahat cukup membuat pikiran menjadi lebih jernih. "Maka dari itu, kita sebaiknya menjaga kualitas tidur dan istirahat kita agar dapat berfungsi optimal," dia berpesan.
Sebaliknya, pola tidur yang tidak teratur apalagi kurang tidur menyebabkan seseorang mudah cemas, marah, dan sulit fokus. Tentunya hal ini berdampak negatif terhadap kehidupan seseorang.
Menjaga gaya hidup yang aktif juga tak kalah penting demi kesehatan jiwa. Olahraga rutin harus menjadi bagian kehidupan sehari-hari, sebab olahraga meningkatkan hormon endorfin yang menimbulkan rasa bahagia.
"Terlalu banyak rebahan atau menghabiskan waktu tanpa bergerak, membuat kita merasa malas melakukan sesuatu," ujar dia.
Terlalu lama "mager" atau "malas bergerak" bisa membuat seseorang tidak produktif serta berdampak buruk terhadap mental kita. Kegiatan positif ini bisa dimulai dengan olahraga ringan sekadar berjalan pagi yang dia sebut bisa mencerahkan suasana hati. (Ant/OL-12)
KESEHATAN mental dinilai menjadi isu yang perlu menjadi perhatian di momen hari kemerdekaan.
Fenomena ini, menurut Kak Seto, tak lepas dari lemahnya interaksi sosial di dunia nyata, yang semakin tergeser oleh aktivitas di dunia maya.
Dengan kandungan air yang tinggi, melon menjadi pilihan yang sangat baik untuk mengatasi rasa haus.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Screen time yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Olahraga bukan hanya untuk fisik, tapi juga kesehatan mental. Temukan bagaimana aktivitas fisik dapat meredakan stres, depresi, dan tingkatkan suasana hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved